Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mengukuhkan Bunda PAUD Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Tana Tidung di Gedung Serba Guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pada Jumat (1/4/2022). Bunda PAUD yang merupakan isteri dari Camat dan isteri Kepala Desa tersebut mendapatkan tugas untuk meningkatkan akses anak mengikuti PAUD berkualitas.
Meningkatkan akses anak mengikuti PAUD merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018. Pentingnya anak mengikuti PAUD ditunjukkan studi Kemendibud Ristek tahun 2021. Studi tersebut mengemukakan bahwa anak kelas 1 SD yang tidak mengikuti PAUD mengalami ketertinggalan 20 bulan progres belajar.
"Untuk meningkatkan aksesibilitas, kita programkan Satu Desa Satu PAUD. Setiap desa harus memiliki PAUD. Kita juga wajibkan di PAUD satu tahun minimal sebelum masuk SD. Saya mohon kepada Bapak Bupati agar regulasi tersebut segera diterapkan" kata Vamelia.
Untuk meningkatkan kualitas, lanjutnya, dilaksanakan program pengembangan anak usia dini (PAUD HI). Pemenuhan layanan esensial anak dilakukan di satuan pendidikan secara sistematis dan simultan.
"Untuk layanan kesehatan kita melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK). Yang mengalami hambatan tumbuh kembang atau disebut stunting segera kita tangani dengan memenuhi kebutuhan gizinya. Bapak Bupati menugaskan kita untuk menurunkan angka stunting menjadi nol anak" tambahnya.
Isteri Bupati Tana Tidung tersebut juga mengucapkan terima kasih atas terlaksananya program Satu PAUD Satu Laptop yang diinisiasinya. Begitu juga dengan peningkatan insentif guru PAUD dari APBD.
"Saya berharap dengan dikukuhkannya Bunda PAUD Kecamatan dan Desa, dapat mensukseskan peningkatan akses anak mengikuti PAUD berkualitas di Tana Tidung" pungkasnya.
Tulisan ini seiring publikasi media:
TIDENG
PALE - Model pembelajaran dalam mengenal Budaya Lokal pada Anak Usia Dini
merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam tema pembelajaran di PAUD
St.Ursula. Kepala sekolah PAUD St.Ursula menjelaskan tujuan dari pembelajaran ini merupakan salah satu
bentuk untuk meningkatkan kesadaran anak untuk mencintai daerah, bangsa dan
negaranya yang memiliki beragam budaya, anak juga dapat belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekitarnya dan dalam mempelajari budaya merupakan modal
bagi anak untuk berinteraksi secara sosial dengan orang lain.
Salah
satu budaya lokal yang di perkenalkan pada anak adalah budaya “Dayak Bulusu”
sebagai tema pembelajaran dan Sub temanya pakaian adat Bulusu dan atribut yang
di gunakan oleh putra putri Dayak Bulusu
pada saat perayaan adat tradisional.
Peserta Didik PAUD St.Ursula mengunjungi Balai adat Bulusu yang ada di Desa Sedulun. Kegiatan ini sebagai puncak tema budaya lokal yang sudah di pelajari selama 2 minggu. Anak -anak di antar oleh orang tuanya ke Balai adat Sedulun dan setiap anak memakai pakaian adatnya masing-masing; ada pakaian adat Toraja, Flores Timur, Sumatera, Bali, Jawa dan Dayak.
Kami di sambut oleh Pak Saiful Bersama istrinya mereka merupakan perwakilan dari ketua adat Belusu Sedulun yang siap melayani anak-anak dalam memperkenalkan pakaian adat Dayak dan atributnya, keduanya memakai pakaian adat Dayak Bulusu yang lengkap.
Kegiatan
di mulai dengan doa pembuka yang di bawakan oleh Sr.Matilde dan di lanjutkan
dengan sapaan atau salam pembuka pada anak-anak dan orang tua murid yang ikut
hadir. Anak-anak sangat antusias dan
senang serta menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh bapak Saiful walaupun
ada beberapa anak yang masih malu dan ada juga yang salah menyebutkan dalam
Bahasa Bulusu nama atribut yang
digunakannya seperti “selempang” dalam Bahasa Bulusu “silempang” ada juga gong
dan tempayan yang sering di gunakan dalam acara adat. (22/04/2022).
Pak
Saiful sangat senang dengan adanya kegiatan ini dan merupakan yang pertama kali
di adakan khususnya bagi anak PAUD. Ia pun mengapresiasi PAUD ST.Ursula sebagai
satuan Pendidikan yang pertama kali mengunjungi balai adat Sedulun untuk
pembelajaran.
Anak-anak menikmati makanan kas Dayak Bulusu seperti ketupat “miuku” dalam Bahasa Bulusu, mie dan sup yang di tata di atas daun pisang yang sering di sebut makan Panjang “Akan Peggurungan” dalam acara pernikahan. Kegembiraan juga di rasakan oleh orang tua murid turut menikmati “miuku”.
Salah satu dari orang tua murid
Kusuma Lelana A.L, S.Si ibu dari Tara mengharapkan kegiatan seperti ini menjadi
kegitan rutin sekolah, “kami sangat berterima kasih untuk para suster dan bunda
PAUD St.Ursula yang sudah mendidik anak kami dan menanamkan dalam diri mereka
pribadi yang peduli dan terbuka terhadap budaya Nusantara” ujarnya.
Akhir
dari kegiatan anak-anak di ajak menari tarian semajau, tarian ini ditampilakan
pada acara-acara adat dan pesta pernikahan. “Tujuan dari tarian ini untuk
saling mengenal dan membina keakraban”, ujar bunda Magda salah seorang guru
PAUD St.Ursula.
Sebelum
pulang kepala sekolah PAUD St.Ursula mengucapakan terima kasih kepada Bapak
Saiful beserta istrinya yang sudah meluangkan waktu untuk memperkenalkan
atribut busana Dayak pada anak-anak, terima kasih juga pada orang tua murid untuk
dukungan dan kerjasamanya. Kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus
berkelanjutan dan diprogramkan sesuai dengan tema pembelajaran agar anak dapat
mendapatkan pembelajaran yang bermaknn, pungkasnya. (Pendidik Paud St.Ursula)
TANA LIA - TKN Terpadu Unggulan Tana
Tidung dalam Ramadhan Ceria, mengusung Tema “
Indahnya Meneladani Akhlak Rasulullah SAW “. Diselenggarakan pada Hari
Rabu-Jumat, Tanggal 6-8 April 2022, di tiga titik lokasi sesuai sub-sub
kegiatan. Sebagai seorang muslim muslimah seyogyanya dalam kehidupan
sehari-hari selalu meneladani akhlak Rasulullah, dimana dan kapan pun itu. Baik
dalam bersikap maupun saat melakukan suatu aktifitas.
Kepala Sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung, Nur Inayah Z,S.Ag, mengatakan dalam kegiatan Ramadhan Ceria, ia menekankan agar anak-anak selalu berperilaku baik dan menjaga adab dalam beraktivitas, baik pada orang tua, guru, teman , tetangga dan siapa saja tanpa terkecuali.
Kegiatan tersebut selain melibatkan anak, juga melibatkan orang tua dan masyarakat sekitarnya. Ada beberapa kegiatan, diantaranya Ramadhan Berbagi, Bazar Ramadhan, Menjejak Gambar dan Praktek Bertamu.
Indahnya kebersamaan yang dihelat TKN
Terpadu Unggulan Tana Tidung dikemas
dalam Tema khusus Ramadhan yaitu Meneladani
Akhlak Rasulullah. Keteladanan akhlak tersebut langsung diimplementasikan
melalui :
1. Bazar Ramadhan, dengan praktek
cara berdagang Rasulullah, sementara pembeli adalah orang tua. Dalam transaksi
jual beli akan terjadi tawar menawar harga, maka akan muncul stimulasi dan
berpikir spontan pada anak yang mengasah
kemampuan kognitif dan Bahasa. Implementasi profil pelajar Pancasila adalah
kemampuan berinteraksi secara positif antar sesama, kemampuan komunikasi
intercultural dan mampu memaknai pengalamannya di lingkungan majemuk, sesuai
point Berkebinekaan Global dalam profil pelajar Pancasila.
2. Ramadhan Berbagi, yaitu sedekah
dan berbagi takjil. Kegiatan berbagi akan menumbuhkan sikap peduli dan menjadi
pilar profil pelajar Pancasila pada point Gotong Royong.
3. Menjejak Gambar, adalah kegiatan
mencari jejak perilaku terpuji pada sebuah gambar dalam amplop, sebuah
perjuangan meraih kemenangan bak puasa berjuang melawan hawa nafsu, dan tidak
berputus asa saat mengalami kegagalan. Dalam profil pelajar Pancasila, kegiatan
ini ada pada elemen mandiri.
4. Adab Bertamu, praktek bertamu yang baik dan menjadi tuan rumah yang menghormati tamunya. Anak-anak dibagi menjadi empat kelompok didampingi guru kelasnya yang selanjutnya bertamu ke rumah orang tua, hal ini diharapkan saat bertamu pada idul fitri, anak-anak sudah dibekali adab bertamu dan melayani tamu,sebagaimana dalam sebuah hadits dikatakan, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya” (HR.Bukhari). Beriman, bertaqwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia ,Profil Pelajar Pancasila agar anak memiliki akhlak pribadi, akhlak kepada sesama, akhlak kepada alam, dan akhlak dalam bernegara.
Kepala Sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung menuturkan tujuan kegiatan tersebut, “agar anak mampu mengolah tindak dengan sopan, mengolah kata dengan santun. Sehingga dapat diimplementasikan baik di rumah, di sekolah maupun dalam lingkungan sekitar. Sebagaimana penerapan karakter dalam profil pelajar Pancasila”.
Sebagian besar hadir dalam kegiatan tersebut
adalah orang tua murid. Rasa haru dan apresiasi kepada mereka yang selalu
antusias dan selalu mendukung kegiatan
sekolah.
“Keseruan berebut barang dagangan
saat mengunjungi Bazar Ramadhan adalah pengalaman unik yang baru pernah terjadi
selama anak saya sekolah di TK”. Kata Hamzah, salah satu orang tua peserta didik,
yang hadir saat itu sembari tertawa lepas . (Nur Inayah Z, S.Ag)
Selain anak-anak, Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan komite PNJ, juga malaksanakan Tadarus dan Khataman Quran. “Ini adalah salah satu program tahunan dan cara untuk meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT, meningkatkan kecintaan dan literasi membaca Quran serta mempererat silaturahmi antara GTK dan Komite PNJ”, tutur Siti Aslamiyah Kepala Satuan PNJ.
Khataman Quran dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April 2022 dan sore harinya dilanjutkan dengan berbagi takjil, yang digalang oleh komite PNJ. Ketua Komite PNJ yang baru, Sofiatun sangat mendukung kegiatan ini, dan berharap tadarus dan berbagi dapat dilanjutkan setelah bulan Ramadhan. Antusias wali muridpun sangat besar, terbukti banyaknya makanan dan dana yang terkumpul melebihi dari tahun-tahun sebelumnya.
Setelah berbagi takjil selesai, keluarga GTK PNJ berbuka puasa bersama. Alhamdulillah setiap bulan Ramadhan selalu terlaksana, semenjak PNJ berdiri 9 tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan kekompakan dan kekeluargaan yang erat. Selain makan-makan, buka bersama ini diisi tausiah dan sholat magrib berjamaah oleh ketua yayasan, Mualif.
Kegiatan Ramadhan PNJ ditutup dengan berbagi kasih yaitu sedekah. Rencana awal akan bersedekah ke beberapa fakir miskin. Akan tetapi setelah mendapat info bahwa salah satu keluarga komite PNJ benar-benar membutuhkan bantuan, akhirnya dengan persetujuan bersama, dana yang terkumpul disalurkan untuk meringankan biaya operasi kanker mata anaknya.
Keutamaan sedekah sangat besar, salah satunya pahala yang terus mengalir walaupun sesorang telah meninggal dunia. Seperti diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasullullah SAW bersabda, “Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya”. Semoga keluarga besar PNJ dan kita semua termasuk kedalam orang-orang yang selalu menebar kebaikan dan peduli pada sesama. (Tri Lestari Rakhmawati).
Dalam pelaksanaan pesantren kilat selama 4 hari tersebut, anak-anak dikenalkan keutamaan bulan Ramadhan yaitu berpuasa. Ustadz Afif dengan bercerita tentang hal-hal yang membatalkan puasa, niat berpuasa, doa berbuka puasa serta sikap dan perilaku yang baik. Anak sangat antusias.
Pada Jumat (15/6) dilanjutkan kegiatan pembagian sembako. Peserta didik ikut serta membagikan sembako kepada masyarakat yang berada di sekitar lingkungan sekolah dan masyarakat luar lingkungan sekolah. Sembako tersebut berasal dari partisipasi orang tua peserta didik dan orang tua alumni TKIT Alkhairaat.
"Alhamdulillah terima kasih bunda sudah membimbing anak kami dalam pelaksanaan pesantren kilat dan mengajarkan anak kami berbagi" kata salah satu orang tua peserta didik di sela kegiatan.
Keesokan harinya, Sabtu (16/4), kegiatan dilanjutkan dengan pembagian Ta'jil di sore hari sesudah shalat ashar. Ta'jil tersebut berasal dari orang tua peserta didik dan guru. Baik itu berupa uang, bahan yang sudah siap bagi, dan bergotong royong menyiapkannya. Orang tua peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan.
Kegiatan penutup adalah seluruh guru Alkhairaat mengadakan buka bersama di KB-TKIT Alkhairaat yang dihadiri oleh Bupati Tana Tidung, Bapak Ibrahim Ali. Hadir juga guru Madrasah Ibtidaiyah, SMP, dan SMA Alkhairaat.
"Sungguh sebuah kebanggan bagi kami dapat melaksanakan kegiatan berbuka puasa bersama orang nomor 1 di KTT ini. Kami juga sangat bersyukur tahun ini kita masih diberikan kesempatan sebagai perantara untuk menyalurkan rejeki orang tua murid kepada yang membutuhkan. Semoga program kegiatan kita ini dapat bermanfaat dan berkah" kata kepala sekolah TKIT Alkhairaat, Ibu Asmah.
Ia berharap program ini, anak dapat mengenal secara langsung indahnya berbagi dan lebih cinta lagi terhadap bulan suci ramadhan.
Penulis : KB/TKIT Alkhairaat
MABIT yang bertajuk tema “Mengukir Prestasi Gemilang Bersama Al Quran” ini dikemas dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Diawali dengan circle time bernyanyi dan bergerak mengikuti lagu, doa dan dzikir bersama, kemudian berbuka puasa bersama. Setelahnya dilanjutkan makan malam bersama dengan menu bento yang disiapkan Komite Sekolah.
Pada malam hari dilaksanakan sholat tarawih dan dilanjutkan menonton film edukasi tentang amal ibadah di bulan Ramadhan. Kegiatan malam ditutup dengan sikat gigi, berwudhu, doa tidur, dan tidur hingga menjelang waktu sahur. Tepat pukul 04.00 siswa bangun untuk makan sahur. Setelah sahur, siswa sikat gigi dan berwudhu untuk sholat subuh berjamaah dan mengaji setelahnya.
Kepala TKIT Tideng Ceria mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai adab, pembiasaan baik, serta mengenalkan ibadah khusus di bulan Ramadhan seperti puasa, tarawih, dan sahur. Dengan dilaksankannya kegiatan tersebut, ia berharap dapat membentuk siswa sebagaimana Profil Pelajar Pancasila, yang dicanangkan Kemendikbud Ristek.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, gotong royong, kreatifitas, nalar kritis, kebhinekaan global, dan kemandirian.
Profil beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, distimulasi melalui kegiatan ibadah serta pembiasaan adab dan doa sehari hari. Pembiasaan ini lebih membekas karena dilaksanakan bersama siswa sehari semalam.
Profil gotong royong, distimulasi dengan pembiasaan bersama-sama menyiapkan buka puasa, makan malam, serta merapikan kembali setelah kegiatan sholat berjamaah.
Profil kreatifitas dan nalar kritis, distimulasi melalui kegiatan literasi, nonton bersama, dan tanya jawab siswa dalam permainan.
Profil kebhinekaan global, ditanamkan dengan mengenalkan perbedaan antar siswa, dimana saat Mabit siswa dapat lebih mengenal perbedaan tersebut dan belajar memahaminya.
Profil kemandirian ditanamkan selama Mabit. Sebab siswa belajar jauh dari orangtua.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh siswa dan orang tua. Keseruan dan keceriaan siswa terlihat sejak datang. Mereka sangat antusias mengukuti semua kegiatan. Tidak ada siswa yang menangis saat mau tidur dan saat dibangunkan sahur. Bahkan banyak orang tua siswa yang mengingunkan agar kegiatan tidak dilaksanakan sehari saja.
"Alhamdulillah terima kasih Ustadzah dengan adanya MABIT ini insyaAllah tambahan pengalaman buat anak-anak. Farras tadi cerita kalau Ia senang bisa bermalam di sekolah dan mengikuti berbagai kegiatan" tutur Firda, orang tua Farras.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari satu malam ini, diharapkan dapat menjadi kegiatan yang dapat memberikan kesan baik bagi anak- anak. Mereka dapat memahami bahwa puasa Ramadhan adalah ibadah wajib yang harus dilaksanakan bagi seorang muslim. Bergembira berpuasa adalah ciri orang beriman.
Semoga anak-anak tumbuh menjadi anak yang beriman kepada Allah SWT, sehat, dan berakhlak mulia.
Penulis: TKIT Tideng Ceria
Editor: Admin
Pesantren Kilat dengan tajuk “Aku Senang Berpuasa” ini dikemas dengan kegiatan yang menyenangkan untuk anak-anak. Diawali dengan gerakan berwudhu dengan tepuk-tepuk dan nyanyian, sholat Dhuha berjamaah, doa bersama, tausiah dongeng boneka Lili dan Beny oleh Kak Ila, serta ditutup nontong bareng film berhadiah.
"Acara PASKIL ini bertujuan untuk mengenalkan ibadah puasa Ramadhan sejak dini pada anak-anak, menumbuhkan perilaku mulia sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, dan menanamkan kedisiplinan serta istiqomah dalam beribadah" kata Ketua HIMPAUDI Kecamatan Sesayap, Fitriani S.Pd.
Keseruan anak-anak semakin terlihat saat menonton film Nusa dan Rara yang berjudul Latihan Puasa. Mereka fokus mendengar ceritanya karena ingin bisa menjawab pertanyaan dan mendapat hadiah. Anak-anak sampai berebut mengangkat tangannya, bahkan ada yang menangis tidak mendapatkan kesempatan menjawab.
“Saya senang mengikuti kegiatan seperti ini, walaupun di sekolah hanya 2 anak yang beragama islam. Saya mengharapkan mereka dapat bersosialisasi dengan anak-anak dari PAUD lain dan lebih memahami kegiatan keagamaan" tutur Diana, Kepala PAUD Tunas Anugrah.
Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam ini, diharapkan dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk anak-anak. Mereka akan memahami bahwa berpuasa Ramadhan itu selain wajib bagi umat islam, juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Mari bersama kita tanamkan nilai-nilai agama sejak dini, untuk menjadikan generasi penerus bangsa yang berbudi.
Penulis: Tri Rakhmawati
Editor: Admin
Menyikapi hal tersebut, PAUD Permata Bunda mengimplementasikan Merdeka Belajar dengan mengadakan Happy Gardening di Bibit Tana Tidung, pada Jumat (1/4/2022).
Kegiatan tersebut merupakan Puncak Tema dari tema tanaman sayur yang telah berlangsung di sekolah. Pada kegiatan ini, anak diajak untuk mengenal berbagai aneka tanaman sayur yang ada di sekeliling mereka. Kemudian anak juga dikenalkan cara menanam dan memelihara tanaman tersebut.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal lingkungan sekitar, mengembangkan sensori motor, merasakan tekstur dan tanaman itu sendiri, serta melatih kekuatan jari serta melatih koordinasi jari-jari tangan dan mata" kata Kepala PAUD Permata Bunda, Mai Salamah, S.Pd.
Setelah semua alat dan bahan lengkap dan siap untuk digunakan, lanjutnya, anak diajak berbaris dan membaca doa sebelum memulai kegiatan. Usai bernyanyi dan berolah tubuh ringan, pendidik menjelaskan kepada anak aktivitas yang akan dilakukan pada kegiatan tersebut.
Selanjutnya anak diajak menuju lokasi dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Kegiatan menanam pun dimulai, anak-anak sangat antusias dan bersemangat sekali. Kegiatan ini dikemas dengan cara yang menyenangkan.
"Alhamdulillah puncak tema tanaman sayur selesai terlaksana dengan lancar. Terima Kasih ayah Bunda yang sudah banyak membantu kegiatan ini. Terima kasih Bibit Tana Tidung. Terima kasih anak-anak hebat, sampai berjumpa di puncak teman lainnya ya" kata Mai Salamah mengakhiri.
Penulis: Pendidik PAUD Permata Bunda
Editor: Admin.
Meningkatkan akses anak mengikuti PAUD merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018. Pentingnya anak mengikuti PAUD ditunjukkan studi Kemendibud Ristek tahun 2021. Studi tersebut mengemukakan bahwa anak kelas 1 SD yang tidak mengikuti PAUD mengalami ketertinggalan 20 bulan progres belajar.
"Untuk meningkatkan aksesibilitas, kita programkan Satu Desa Satu PAUD. Setiap desa harus memiliki PAUD. Kita juga wajibkan di PAUD satu tahun minimal sebelum masuk SD. Saya mohon kepada Bapak Bupati agar regulasi tersebut segera diterapkan" kata Vamelia.
Untuk meningkatkan kualitas, lanjutnya, dilaksanakan program pengembangan anak usia dini (PAUD HI). Pemenuhan layanan esensial anak dilakukan di satuan pendidikan secara sistematis dan simultan.
"Untuk layanan kesehatan kita melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak (DDTK). Yang mengalami hambatan tumbuh kembang atau disebut stunting segera kita tangani dengan memenuhi kebutuhan gizinya. Bapak Bupati menugaskan kita untuk menurunkan angka stunting menjadi nol anak" tambahnya.
Isteri Bupati Tana Tidung tersebut juga mengucapkan terima kasih atas terlaksananya program Satu PAUD Satu Laptop yang diinisiasinya. Begitu juga dengan peningkatan insentif guru PAUD dari APBD.
"Saya berharap dengan dikukuhkannya Bunda PAUD Kecamatan dan Desa, dapat mensukseskan peningkatan akses anak mengikuti PAUD berkualitas di Tana Tidung" pungkasnya.