September 2020




Memanfaatkan teknologi tak dapat dielakkan lagi. Terlebih di zaman digital ini. Penggunaan teknologi utamanya bagi guru menjadi suatu keniscayaan. Jika tidak, maka akan ketinggalan zaman.

Mastini, Kepala SD Negeri 011 Tana Tidung menyadari bahwa dengan memanfaatkan teknologi maka sekolah yang dipimpinnya lebih berkembang. Berbagai kegiatan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan teknologi pun dilakukannya. 

 "Kita ingin guru agar melek IT. Guru bisa memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dan administrasi" kata Mastini, S.Pd di sela kegiatan workhsop pemggunaan IT, pada Sabtu (26/09/2020).

Prinsip berbagi dan tumbuh bersama pun diterapkannya. Ia menugaskan guru berkemampuan IT terbaik di sekolahnya untuk membimbing rekan guru. 

"Hal ini dimaksudkan agar semua guru-guru di sekolah dapat memanfaatkan teknologi secara optimal  utamanya dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19. Saat ini pembelajaran tatap muka di sekolah belum bisa kita terapkan. Masih  izin dari Dinas Pendidikan" tambahnya.

Dari pantauan, tampak guru antusias mengikuti workshop hingga selesai. Peserta aktif mengakses berbagai sumber media berbasis IT untuk memperkaya bahan ajar yang disusunnya berupa lembar aktivitas. 

Selanjutnya hasil dari kegiatan ini, guru dapat menyusun lembar aktifitas siswa (LAS) secara mandiri.  Lembar aktivitas ini nantinya akan direview oleh tim fasilitator daerah (FASDA) kabupaten sebelum dibagikan ke siswa.


Penulis : Hedi Susanto

Editor: Admin




Melakukan pembelajaran dengan moda belajar dari rumah memang tidak mudah. Berbagai tantangan mengemuka diantaranya akses jaringan dan geografis. Walau demikian, pendidikan harus terus berjalan dan menjangkau seluruh peserta didik. 

Untuk meningkatkan motivasi berinovasi guru dan pengelola PAUD menjalankan program belajar dari rumah, Dinas Pendidikan menyelengarakan Apresiasi PAUD di Masa Pandemi Covid-19. Lomba tersebut berlangsung pada tanggal 15 - 23 September 2020. Pengumuman pemenang yang dibacakan oleh Kepala Seksi Peningkatan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan, Lusiana Dewi Arta S, S.Pd disiarkan secara langsung melalui aplikasi facebook Diskominfo Tana Tidung, pada Rabu, (30/09).

Pada kategori pengelola, terpilih sebagai juara 1, Sr. Matilde Tuku, USS dari  PAUD St. Ursula. Juara 2 diraih Siti Aslamiah, S.Pd pengelola PAUD Nurul Jadid. Juara 3 diperoleh Asmah, S.Pd TK Al Khairat. Harapan 1 oleh Ainun Jariah, S.Pd.I pengelola KB Al Amin Hidayatullah. Harapan 2 oleh Laila Nuzila Khoirunnisa, S.Pd pengelola PAUD Permata Bunda. Harapan 3 oleh Hujrah Rafi'ah, S.Ag dari TKIT Tideng Ceria.

Di kategori guru, juara 1 diraih Asmirah, S.Pd dari TK Negeri Terpadu Unggulan Tana Tidung. Disusul Mai Salamah dari PAUD Permata Bunda sebagai juara 2. TK Negeri Pembina yang mengikutkan Rosmini, A.Ma berhasil menjadi juara 3. Sedangkan juara harapan 1, 2, dan 3 secara berturut diberikan kepada Emilia Benga Paron (PAUD St Ursula), Ratna Dwi Rahayu (PAUD Al Amin Hidayatullah), dan Heni Fatmawati, S.Pd (KB Al Khairat). Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan.



Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Sidik, SE memberi ucapan selamat kepada para juara Apresiasi PAUD di masa Pandemi Covid-19. "Selalu jaga motivasi berinovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan kita. Kepada yang belum beruntung, tetap semangat dan tingkatkan kemampuan agar di kegiatan selanjutnya juga menjadi juara" kata Jafar dalam sambutannya.

Ia juga berharap pengelola dan guru PAUD tetap menjaga semangat mengajar dan mendidik. Dalam waktu dekat, berbagai bantuan akan segera disalurkan seperti insentif daerah yang bersumber dari APBD, insentif yang bersumber dari Bankeu, dan BOP DAK tahap II sesuai petunjuk teknis yang ada.

"Kami berpesan kepada seluruh pengelola dan guru PAUD dan guru pada umumnya untuk terus menjaga kesehatan dalam memberikan layanan pembelajaran kepada anak-anak kita. Bapak ibulah yang menentukan berjalannya pendidikan di Kabupaten Tana Tidung. Kami berikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru di Kabupaten Tana Tidung" tambahnya.

Tak luput, ia pun memberikan apresiasi kepada Bidang PAUD sebagai penyelenggara dan Diskominfo yang turut memfasilitasi kegiatan ini. "Terus tingkatkan kegiatan inovatif sepeti ini di masa mendatang" pesan Jafar mengakhiri.


Penulis: Admin

Editor  : Dwi Derang Among


Suatu Tata Pemerintahanan yang baik membutuhkan adanya penerapan prinsip-

prinsip transparansi dan Akuntabilitas. Sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKjIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung Tahun 2019 disusun untuk memenuhi

kewajiban konsitusional sesuai dengan Instruksi Presiden RI nomor : 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mengamanatkan bahwa setiap Instansi

Pemerintah berkewajiban menyampaikan Laporan Kinerja setiap Tahun Anggaran sesuai

Permenpan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah.


Subtansi Laporan Kinerja ini memuat hasil pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung yang difokuskan pada program dan kegiatan

yang dituangkan dalam APBD Tahun Anggaran 2019, yang pencapaian kinerjanya

berdasarkan tolak ukur rencana strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung.

Selanjutnya LKjIP ini berfungsi sebagai umpan balik (feed back) dan sumber informasi juga

sebagai bahan penentuan kebijakan bagi stake holder pada masa mendatang. Melalui

berbagai langkah-langkah untuk lebih menyempurnakan pelaporan ini kiranya akan

terwujud transparansi dan akuntabilitas, yang akhirnya terwujudnya good governance.


Akhirnya, kepada semua pihak dengan segala kerendahan hati kami sampaikan

ucapan terima kasih atas segala bantuan dan mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik

dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan.


Tideng Pale, 15 Januari 2020

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN TANA TIDUNG


JAFAR SIDIK, SE

NIP. 19620815 198602 1 005


Unduh LKJIP 209



Dalam rangka memfasilitasi peningkatan kompetensi PTK Matematika, khususnya kompetensi terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran matematika, PPPPTK Matematika akan menyelenggarakan Pelatihan Daring Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Matematika. 

Pelatihan ini akan diampu oleh fasilitator dari peserta ToT Pelatihan Daring Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Matematika yang telah diseleksi. Kegiatan ditujukan bagi guru kelas SD/MI dan Guru Matematika SMP/MTs, SMA/MA dan SMK atau yang sederajat dan dilaksanakan secara daring penuh sejumlah 52 JP. Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

  1. Tahap 1 (10 kelas @25 peserta) : 5 s.d. 19 Oktober 2020
  2. Tahap 2 (10 kelas @25peserta) : 20 Oktober s.d. 6 November 2020
Informasi selengkapnya, baca di 



SD Trurich dibangun diantaranya perkebunan kelapa sawit. Letaknya di seberang sungai Sesayap. Dari Ibu Kota Kabupaten, dibutuhkan perahu atau speedboat dilanjutkan kendaraan darat untuk menjangkaunya. Walau demikian, proses pembelajaran di sekolah swasta tersebut di masa pandemi berjalan baik.

Terlihat siswa antusias mengikuti pembelajaran melalui lembar aktivitas. Bahan ajar yang didesain khusus untuk belajar dari rumah tersebut diantarkan guru ke rumah siswa dan kunjungan siswa ke sekolah secara bergantian. 

Melalui lembar aktivitas, siswa melakukan kegiatan di rumah yang menghantarkannya mencapai kompetensi terpilih pada kurikulum. Hasil belajarnya pun berupa produk, praktik, dan aneka ragam hasil belajar menyenangkan lainnya.

Seperti yang dilakukan Mohd. Syafril dan Mohd. Saiful. Siswa kelas 3 yang juga kakak beradik tersebut membuat hiasan yang mengingatkan kepada Allah SWT. Karya tersebut juga dapat dipajang di rumah sehingga menambah nilai estetis.

Berbagai aktivitas belajar lainnya juga tak kalah menarik. Seperti membuat mozaik dari biji-bijian dan bermain ular tangga. Kepala sekolah, Zunny waliyaati, S.Pd.I, mengatakan, ia melakukan pendampingan ke siswa untuk melakukan aktivitas belajar tersebut. Baik secara daring maupun kunjungan ke kediaman siswa.

Hasil belajar pada lembar aktivitas

"Bahkan ketika siswa ikut ke perkebunan. Semua itu kami lakukan untuk memastikan tidak ada anak putus sekolah karena BDR. Sebagaimana diinstruksikan oleh Bupati Tana Tidung dan ditegaskan Kepala Dinas, bahwa pendidikan berkualitas menjangkau seluruh siswa" katanya pada akhir pekan lalu.

Dinas Pendidikan melalui Kasie GTK Dikdas pun memberikan apresiasi atas kinerja guru dan tenaga kependidikan di masa pandemi. "Walau sulit tetapi kita tidak menyerah memastikan anak-anak kita belajar. Jika tidak, penurunan kemampuan belajar atau learning loss mengintai. Dampaknya akan sangat buruk" ucapnya disela Rapat Koordinasi, Evaluasi, dan Monitoring Belajar Dari Rumah, pada Sabtu, (26/09/2020).

Di masa pandemi Covid-19, pihaknya menyusun lima strategi yang menjadi kebijakan dalam penyelenggaran pembelajaran di masa belajar dari rumah. Yang pertama, pemetaan ulang moda belajar siswa. Dari moda belajar siswa, guru menentukan  moda layanan pembelajaran yang diberikan. Jadi bukan siswa yang mengikuti cara mengajar gurunya.

Kedua, penggunaan bahan ajar kontekstual dan bermakna berupa lembar aktivitas yang mengintegrasikan kompetensi prasyarat dan esensial di kurikulum dengan topik pencegahan dan penangan Covid-19 serta topik lainnya yang direkomendasikan dalam SE Sesjen Nomor 15 Tahun 2020 tentang Panduan Belajar Dari Rumah. Bahan ajar tersebut dikembangkan Dinas Pendidikan melalui tim dan guru se-kabupaten Tana Tidung.

Ketiga, program budaya baca melalui peminjaman buku sesuai minat siswa, penguatan kemampuan orang tua membacakan buku, dan kolaborasi berbagai pihak dalam peningkatan kemampuan literasi siswa.

Keempat, pendampingan belajar, untuk memberikan layanan pembelajaran dan dukungan psikososial. Dilakukan dengan mengunjungi rumah siswa secara berkala serta penggunaan teknologi komunikasi bagi yang siswa yang menjangkau.

Terakhir, kelima, monitoring dan evaluasi. Dilakukan untuk memastikan layanan pembelajaran menjangkau seluruh siswa. Hal yang dimonitoring dan dievaluasi yaitu implementasi program BDR oleh guru, keaktifan dan hasil belajar siswa, kondisi kesehatan warga satuan pendidikan, dan praktik baik atau inovasi.

Wardi, S.Pd, menjuarai lomba blog yang diselenggarakan Puspeka Kemdibud 

Guru Tana Tidung kembali membanggakan. Terkini, Wardi, S.Pd, guru SMP Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung menjuarai lomba blog yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Pendidikan Karakter (Puspeka), pada Sabtu (26/09). 

Lomba bertemakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 ini diselenggarakan sebagai wadah berekspresi dan berkompetisi penulis blog untuk berbagi informasi dan cerita inspiratif mengenai pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Tak kalah penting juga untuk memublikasi praktik baik kebijakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Kepala Puspeka Kemendikbud, Hendarman, mengatakan, kompetisi ini menjadi wadah penyaluran kreativitas dan berekspresi bagi generasi milenial dan generasi Z dalam menulis serta membuat video. "Harapannya, melalui kegiatan ini dapat menyalurkan bakat dan menjawab kebutuhan pembangunan karakter Profil Pancasila" kata Hendarman melalui pesan tertulisnya.

Wardi, S.Pd, sang pemenang tersebut mengaku bersyukur atas prestasi yang diraihnya. Menurutnya ia berusaha memublikasi praktik baik pembelajarannya di masa pandemi dan produk belajar siswanya melalui blog untuk menginspirasi rekan guru.

"Alhamdulillah program belajar yang kita jalankan mendapat apresiasi dan penghargaan di tingkat nasional. Apa yang diraih ini memotivasi kita untuk terus berinovasi di masa pandemi" tutup finalis olimpiade guru 2019 tersebut.


Salah satu inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung dalam penyelenggaraan belajar dari rumah ialah mengembangkan bahan ajar berupa lembar aktivitas. Untuk mengetahui efektivitas penggunaannya, Dinas Pendidikan melakukan survei kepada siswa, guru, dan orang tua siswa. Survei yang dilakukan secara daring ini menggunakan metode multistage random sampling dengan sampling 30% dari jumlah populasi. 

Dari hasil survei, diketahui bahwa lembar aktivitas tersebut telah memenuhi kebutuhan siswa untuk belajar dari rumah. "77% orang tua mengganggap lembar aktivitas tersebut memenuhi kebutuhan belajar anaknya selama masa pandemi.  Bahkan 94% orang tua merasa bahan ajar tersebut jelas untuk digunakan ketika mendampingi anaknya belajar di rumah" jelas Diana, M.Pd, Kasie GTK Dikdas dalam rapat koordinasi monitoring dan evaluasi program belajar dari rumah, pada Sabtu (26/09).

Dalam kegiatan virtual yang diikuti kepala satuan pendidikan dan pengawas tersebut, ia juga turut memaparkan bentuk laporan sekolah kepada Dinas Pendidikan  dengan memanfaatkan ragam aplikasi open source. Laporan tersebut meliputi implementasi program belajar dari rumah oleh guru, hasil belajar siswa, keaktifan belajar siswa, praktik baik, dan kondisi kesehatan warga satuan pendidikan. 

Diana, M.Pd menambahkan bahwa laporan tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Bersama 4 Menteri yang ditegaskan dalam Surat Edaran Bupati Tana Tidung tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021. "Untuk memudahkan pihak sekolah melaporkan, kita memanfaatkan teknologi yang ada. Dari laporan tersebut kita analisis untuk melakukan evaluasi program" tambah peraih magister ilmu penelitian dan evaluasi pendididikan tersebut.

Lembar aktivitas terus ditingkatkan kualitasnya. Dinas Pendidikan pun menggandeng berbagai pihak berpengalaman seperti INOVASI dan FORMALINDO. "Insya Allah dalam waktu dekat, kita juga akan bekerja sama dengan Tanoto Fondation dalam pengembangan bahan ajar di SMP. Melalui rapat ini, kita membahas persiapan pelaksananannya" tandasnya.

Pengembangan bahan ajar di masa pandemi yang dilakukan Dinas Pendidikan pun mendapat apresiasi dari berbagai pihak diantaranya Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemdikbud dan LPMP Kalimantan Utara. "Saya menyaksikan langsung bagaimana proses pengembangan dan penggunaannya dalam kunjungan kerja di Tana Tidung beberapa waktu lalu" kata Dr. Jarwoko, Kepala LPMP Kaltara dalam kegiatan virtual tingkat provinsi pekan lalu.

Guru TK Negeri Pembina sedang mendampingi anak belajar di rumahnya 



Sejak Maret lalu, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung mengalihkan pembelajaran tatap muka di sekolah menjadi belajar dari rumah. Keputusan ini tak lain untuk kesehatan dan keselamatan siswa, guru, keluarga, dan masyarakat. Hal ini pun menjadi prinsip dalam penyelenggaraan program belajar dari rumah atau dikenal BDR.

Dalam menjalankan program tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung tetap mengupayakan seluruh siswa terjangkau layanan pembelajaran dengan memfasilitasi guru mengembangkan bahan ajar berupa lembar aktivitas. Bahan ajar tersebut diantarkan guru ke rumah siswa secara berkala. 

Namun apa yang dilakukan guru tersebut dinilai tidak cukup. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik, SE mengungkapkan bahwa guru tak sekedar mengantar bahan ajar tetapai juga harus disertai proses pembelajaran. 

"Guru juga perlu melakukan pendampingan belajar dengan melakukan proses pembelajaran di rumah siswa. Jadi tidak hanya  mengantar, tetapi juga membimbing siswa melakukan aktivitas belajar yang telah direncanakan dalam bahan ajar tersebut" kata Jafar Sidik akhir pekan lalu. 

Kasie GTK PAUD, Lusiana Dewi Arta S, S.Pd menambahkan bahwa dalam kunjungan belajar yang dilakukan guru tersebut, pihaknya (Bidang PAUD) menyediakan biaya transportasi yang bersumber dari APBD dan ABPN.

"Ada dana BOP dan Dana Alokasi Khusus untuk program BDR ini termasuk transportasi guru ke rumah siswa untuk melakukan pembelajaran" ucapnya di sela kegiatan Apresiasi Guru PAUD di Masa Pandemi, pada Jumat (18/09/2020)

Ia pun menekankan bahwa dana tersebut digunakan untuk memastikan seluruh siswa terlayani pendidikannya. Tak kalah penting, guru membiasakan menerapkan protokol kesehatan. 

"Guru juga harus memperkaya pengetahuannya dengan mempelajari panduan dan modul yang disediakan Kemdikbud. Sehingga pembelajaran yang dilakukannya dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan dan kecakapan hidup di masa BDR ini" ucapnya mengakhiri.




Peserta lomba sedang mempresentasikan dokumentasi pelaksanaan program BDR yang dijalankannya


Belajar dari rumah di masa pandemi Covid-19 menghadirkan berbagai tantangan. Terlebih bagi pendidikan anak usia dini. Pembelajaran dengan moda baru ini membutuhkan inovasi dan kreatifitas untuk dapat menjalankannya sesuai pedoman belajar dari rumah yang ditetapkan Kemdikbud. 

Atas upaya pengelola dan guru PAUD mensukseskan program belajar dari rumah tersebut, Dinas Pendidikan melakukan apresiasi jambore "Melalui kegiatan ini kita harapkan dapat mondorong tumbuhnya  inovasi dan kreatifitas guru dengan saling berbagi praktik baik dalam lomba ini" kata Jafar Sidik, SE, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, pada Selasa (15/09/2020).

Kasie GTK PAUD, Lusiana Dewi Arta S, S.Pd (tengah) bersama juri saat lomba berlangsung

Lomba yang diikuti pengelola dan guru PAUD se-Kabupaten Tana Tidung ini dilakukan di enam lokasi berbeda untuk menghindari peserta berkumpul. "Kita tetap mengindahkan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah" kata Lusiana Dewi Arta S, S.Pd.

Kasie GTK PAUD tersebut melanjutkan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya juga ingin mengetahui apakah pelaksanan BDR telah berjalan sesuai pedoman penyelenggarann belajar dari rumah. "Itu kita lihat dari naskah dan video yang ditayangkan peserta saat presentasi serta pendalaman melalui wawancara" tambahnya.

Belajar saat ini, lanjutnya, mengutamakan materi kecakapan hidup dengan tetap berorientasi pada enam aspek perkembangan anak. "Dari presentasi peserta, BDR telah dijalankan dengan baik sesuai pedoman dan materi pelatihan yang diberikan ke peserta beberapa waktu lalu juga tampak penerapannya" pungkasnya.


Mengawali tahun ajaran 2020/2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung mengambil kebijakan untuk melakukan pemetaan kemampuan membaca siswa baru kelas 1 SD. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Tana Tidung tentang Penyelenggaran Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi yang terbit Juli lalu.

Setiap sekolah pun melaporkan perkembangan kemamampuan membaca siswa tersebut secara berkala ke Dinas Pendidikan melalui format laporan yang disediakan secara daring. Berikut visualisasi kemampuan membaca siswa kelas 1 SD se Kabupaten Tana Tidung pada awal semester ganjil sebagai berikut

Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala SD Negeri 002 Tana Tidung saat siaran di radio edukasi Kemdikbud, pada Jumat, 11/9/2020
Kepala Dinas Pendidikan bersama Kepala SD Negeri 002 Tana Tidung siaran live di Radio Edukasi Kemdikbud, pada Jumat, 12/09/2020


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat  Data dan Teknologi Informasi bersama Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Sidik, SE berbincang dalam siaran live radio edukasi, pada Jumat, 12/09/2020. Dalam kesempatan tersebut, host menggali praktik baik Tana Tidung dalam menjalankan program BDR untuk menjangkau seluruh siswa. 

Pertanyaan pertama yang dilontarkannya ialah bagaimana strategi Dinas Pendidikan KTT di masa pandemi? Kepala Dinas, Jafar Sidik dengan lugas menjelaskan bahwa ada 5 strategi yang dilaksanakannya. Mulai dari pemetaan moda belajar siswa, penggunaan bahan ajar yang kontekstual dan bermakna, program budaya baca, pendampingan belajar, hingga evaluasi dan monitoring.

"Yang pertama, pemetaan moda belajar siswa. Dari hasil pemetaan ini, diketahui bahwa 11% siswa kami belajar secara online disertai video call, 52% siswa yang belajar online tanpa video, dan 37% siswa belajar tanpa jaringan atau luring. Dari hasil pemetaan ini, kami melayani siswa sesuai moda belajarnya. Jadi guru yang menyesuaikan moda belajar siswa. Misalkan Andi belajar secara luring, maka seluruh guru yang mengajar Andi mengajar secara luring. Andi pun tidak perlu memaksakan diri untuk membeli HP atau pulsa internet hanya karena gurunya mengajar online" jelas Jafar.

Ditanya tentang kendala yang dihadapi, ia pun menggambarkan kondisi geografis yang beragam mulai dari pegunungan, hutan, pesisir, hingga rawa. Menurutnya tak mudah mengelolanya dengan luas daerah 2 kali lebih luas dari provinsi DI Yogyakarta dengan akses transportasi seperti perahu atau speedboat pada wilayah tertentu. Selain itu, jaringan internet juga belum merata. Ditambah tingkat pendidikan orang tua yang beragam pula.

Namun, kondisi tersebut bukan kendala baginya untuk memberikan layanan pendidikan di masa sulit seperti di masa pandemi ini. Ia paham betul komitmen Bupati, Dr. H. Undunsyah, M.Si., MH di bidang pendidikan sangat kuat. Ia lantas mencari berbagai cara temasuk bermitra dengan INOVASI dan FORMALINDO untuk menyusun strategi yang disebutkannya di awal.

Selain Kepala Dinas, Kemdikbud juga mengajak Kepala SD Negeri 002 Tana Tidung, Reni Sari Bunga untuk membagikan praktik pembelajarannya ke khalayak ramai. Ia pun menuturkan bahwa pada awalnya ia kebingungan menjalankan program BDR ini karena belum ada pengalaman dan contoh dari daerah lainnya.

"Namun dengan menerapkan strategi yang didesain Dinas Pendidikan, kami dapat menjangkau seluruh siswa. Yang belajar luring kami layani secara luring. Jadi siswa kami tidak harus memaksanakan diri membeli HP, kuota internet, ataupun mencari jaringan hanya karena kami guru mengajarnya online" tambah Reni, sapaan akrabnya.

Ditanya tentang perkembangan belajar siswanya, ia mengungkapkan siswa kelas kelas 1 SD yang semula belum bisa membaca kini sudah bisa membaca. Hingga kini, siswanya aktif belajar dari rumah dengan menyelesaikan aktivitas belajar. Aktivitas belajar tersebut termuat dalam bahan ajar yang kontekstual dan bermakna  yang disediakan Dinas Pendidikan melalui laman www.gurutanatidung.id. 

Dari laman tersebut, ia mengunduh dan menggandakan untuk seluruh siswanya. Di sana pula ia mendapatkan lembar aktivitas level membaca untuk siswa kelas 1 SD yang sudah bisa membaca dan lembar akvititas mengenal huruf bagi yang belum bisa membaca. Selain itu, ia  juga memberikan buku cerita bergambar sesuai kesuakaan siswanya sebagai implementasi program budaya baca yang diinstruksikan Dinas Pendidikan. 

Bahan belajar siswanya tersebut diberikan saat kunjungan ke rumah siswa dan kunjungan orang tua bersama siswa ke sekolah setiap minggu secara bergantian. Menurutnya ini bagian dari strategi pendampingan belajar yang dikemukakan Kepala Dinas di awal.

Di akhir sesi, Reni berpesan agar tetap menjaga semangat dan  kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan. Semakin berat tantangan yang kita hadapi, semakin besar pahala yang kita raih. Ia pun mengakhirinya dengan membacakan sebua puisi berikut ini.

Pesan Untukmu Guru

Wahai guru yang bermartabat

Kerja ikhlas tetaplah semangat

Semua jerih lelah kita

Telah diperhitungkan Yang Maha Kuasa


Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Irdiansyah, S.Sos., MM membuka workshop penulisan lembar aktivitas di SD Negeri 001 Tana Tidung

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Irdiansyah, S.Sos., MM menginstruksikan agar guru mengembangkan kemampuan bernalar siswa. Terlebih penalaran siswa akan diukur dalam asesmen kompetensi minimum (AKM) yang kini tengah memasuki tahap simulasi.

Hal tersebut dikemukakan Irdiansyah kala membuka Workhsop Pendampingam Penulisan Lembar Aktivitas Siswa yang diselenggarakan SD Negeri 001 Tana Tidung, pada Jumat (11/9/2020). Dalam sambutannya kala membuka kegiatan tersebut, ia mengapresiasi dan berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan bahan ajar berupa lembar aktivitas yang akan digunakan oleh seluruh siswa SD/MI sekabupaten Tana Tidung.

Kepala SD Negeri 001 Tana Tidung memberi sambutan


"Kepala sekolah, Pak Abdul Manaf juga aktif membuat terobosan. Bahkan ketika di tempat lain belum terpikirkan, di sini sudah dijalankan. SD ini pun menjadi sekolah yang melakukan uji pelaksanaan Assesment Kompetensi Minimum (AKM)" kata Irdiansyah.

AKM, lanjutnya,akan diselenggarakan tahun depan dan diikuti oleh siswa kelas 4 SD, kelas 8 SMP, dan kelas 10 SMA. Soal yang diujikan pun menuntut kemampuan penalaran.

"Saya berharap lembar aktivitas yang dikembangkan ini dapat membantu siswa bernalar sembari melakukan aktivitas yang menyenangkan. Lembar aktivitas juga didesain untuk digunakan belajar dari rumah maupun belajar tatap muka di sekolah yang sedang disiapkan secara bertahap" tambahnya.

Kegiatan workshop ini dihadiri oleh seluruh guru SD Negeri 001 Tana Tidung. Turut hadir dan memberi materi Kepala Seksi Peningkatan Mutu Guru dan Tenaga Kependidikan, Ibu Diana, M.Pd didampingi Koordinator Pengawas, Ibu Ainun Jariah, S.Pd. Narasumber kegiatan dari Tim Pengembang Dinas Pendidikan yang ditugaskan yaitu Asdiana, M.Pd, Ronalindayani, M.Pd, Zakiyah, S.Ag, dan Muhammad Jufri, S.Pd.

Kepala LPMP Kaltara, Dr. Jarwoko, M.Pd  menyerahkan piagam penghargaan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Sidik, SE


Berlangsung di ruang rapat Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung, pada hari ini (8/9), Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara , Dr. Jarwoko, M.Pd menyerahkan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung yang diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan.

Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi dan kinerja Dinas Pendidikan dalam menuntaskan peta mutu pendidikan tahun 2019 dengan tingkat ketuntasan 100%. 

Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Sidik, SE mengungkapkan bahwa prestasi ini hasil kerja keras dan tuntas oleh operator sekolah, guru, kepala sekolah, pengawas dan unsur Dinas Pendidikan. Ia memberikan apresiasi atas kinerja tersebut.

"Walaupun tidak semua sekolah tekoneksi internet, tetapi 100% sekolah di Tana Tidung mampu menuntaskan rapor mutu. Semoga semangat bekerja ini dapat dipertahankan di tahun-tahun mendatang dan mutu pendidikan kita juga semakin menanjak" tambah Jafar.


Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan strategi Dinas Pendidikan dalam penyelenggaran pembelajaran di masa pandemi dan persiapan pembukaan kembali sekolah. Paparan dilanjutkan oleh Fasilitator SD dan Fasilitator SMP tentang konsep dan dan operasional pengembangan bahan ajar berupa lembar aktivitas.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Jarwoko, M.Pd memberikan apresiasi atas upaya Dinas Pendidikan dan stakeholder lainnya dalam penyelenggaran pendidikan di Kabupaten Tana Tidung.

"Tana Tidung menjadi contoh bagi daerah lainnya. Walau akses internet tidak merata, tetapi mampu menunjukkan kinerja yang baik. Rapor mutu tuntas. Semua anak belajar dari rumah dilayani. Semua disediakan lembar aktivitas. Jadi yang belajar bukan hanya yang punya akses internet" tambah lulusan Pascasarjana Universitas Negeri Jakart tersebut.

Ia juga mengapresiasi atas prosedur Dinas Pendidikan dalam pembukaan kembali sekolah. Menurutnya ini menunjukkan kepatuhan atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri RI.

"Tana Tidung kembali berpeluang mendapatkan penghargaan atas kepatuhan dalam menjalankan regulasi tersebut" kata Jarwoko.

Ia pun melanjutkan kegiatannya di Tana Tidung dengan melakukan monitoring kesiapan sekolah menjalankan pembelajaran tatap muka. Monitoring dilakukan di SMP Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung dan SD Negeri 001 Tana Tidung.

Dr. Jarwoko, M.Pd meninjau kelas yang kelas yang dipersiapkan pembelajaran tatap muka di SMP Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung

Paparan Kepala Dinas Pendidikan tentang strategi penyelenggaran pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi dan persiapan pembukaan sekolah dapat diunduh pada tautan berikut ini:


Kepala Dinas Pendidikan, Jafar Sidik, SE bersama Staf Ahli Bupati didampingi staf memgikuti rapat koordinasi dengan Mendikbud dan Mendagri beberapa waktu lalu


Setelah Tana Tidung dinyatakan zona hijau dan merujuk pada Perubahan Surat Keputusan Bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri maka Pemerintah Kabupaten Tana Tidung akan memulai pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, pembukaannya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tingkat mobilitas warga, sarana dan prasarana pendukung, dan dukungan masyarakat sekitar. Itupun diawali dengan simulasi.

"Kami akan lakukan simulasi terlebih dahulu untuk mengetahui kesiapan warga sekolah menjalankan protokol kesehatan sebagaimana ditetapkan pemerintah pusat" kata Jafar Sidik usai mengikuti Rapat Koordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia secara virtual, pada Rabu (2/9/2020)

Lanjutnya, simulasi dilakukan secara bertahap pada kelas tertentu bagi sekolah yang sudah siap. Jika saat simulasi, sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan dan tidak ada peningkatan resiko, maka pembelajaran tatap muka dilanjutkan.

Unduh Standar operasional prosedur pembukaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan.

Persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah telah diinstruksikannya sejak Juli lalu saat tahun pelajaran baru dimulai. Melalui Surat Edaran Bupati, sekolah diharapkan memenuhi daftar periksa pada Dapodik dan membentuk satuan tugas di sekolah untuk melakukan persiapan teknis.

"Sekolah yang memenuhi tersebut akan kami ajukan persetujuan pembukaannya ke satuan tugas penanganan covid-19 Kabupaten Tana Tidung. Dinas Kesehatan kemudian melakukan verifikasi kesiapan sekolah tersebut dan merekomendasikan sekolah itu layak buka atau belum. Atas dasar itu, Dinas Pendidikan memberikan izin pembelajaran tatap muka " jelas Jafar Sidik.

Walau demikian, tambahnya, hanya siswa yang orang tuanya setuju yang mengikuti pembelajaran di sekolah. Sedangkan bagi orang tuanya yang tidak setuju, siswa tersebut tetap melanjutkan belajar dari rumah. 

Prosedur pembukaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan di kabupaten Tana Tidung


Menurutnya, belajar dari rumah juga telah dipersiapkannya dengan baik. Sejak Juli lalu, pihaknya menyediakan lembar aktivitas yang didesain khusus untuk belajar dari rumah di masa pandemi covid-19. Materi dalam bahar ajar tersebut memuat pencegahan dan penanganan covid-19 dan topik lainnya.

"Melalui lembar aktivitas tersebut kami harapkan dapat mengubah perilaku siswa dengan menjalankan protokol kesehatan di masa kebiasaan baru ini" lanjutnya.

Selain itu, ia juga telah memetakan moda belajar siswa. Dari hasil pemetaan, diketahui 52% siswa di Tana Tidung belajar online tanpa disertai panggilan video. Seperti penugasan melalui aplikasi WhatsApp atau google classroom. Yang belajar secara tatap muka virtual 11% dan tanpa jaringan internet sebanyak 37%. 

Dari hasil pemetaan tersebut, guru menentukan layanan pembelajaran dari rumah sesuai moda belajar siswanya. Walau demikian, setiap siswa diberikan lembar aktivitas melalui kunjungan guru ke rumah siswa dan kunjungan siswa ke sekolah secara bergantian dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, semua siswa dapat diketahui keaktifan belajarnya.

"Dari paparan mas Menteri, siswa dan guru akan diberikan kuota internet. Kami instruksikan kepada semua sekolah untuk segera menginput nomor HP siswa atau orang tuanya di aplikasi Dapodik" ucapnya mengakhiri.


Andi Hikmah Suciaty Taufik didampingi Kasie PMGTK Dikdas sedang memaparkan materi pengembangan lembar aktivitas pada pelatihan secara virtual beberapa waktu lalu

Sejak awal tahun pelajaran 2020/2021, Dinas Pendidikan mengembangkan kurikulum dan bahan ajar secara mandiri. Hal tersebut dilakukan lantaran proses belajar mengajar dialihkan dari sekolah ke rumah siswa. Bahan ajar yang biasa digunakan sebelumnya sarat akan materi di kurikulum karena didesain untuk digunakan dengan pendampingan guru di sekolah. Sedangkan belajar di masa pandemi tidak harus menuntaskan capaian kurikulum.

Beranjak dari hal tersebut, Dinas  Pendidikan mengembangkan lembar aktivitas sebagai bahan belajar siswa dari rumah. Melalui bahan ajar tersebut, Dinas Pendidikan ingin menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna dengan mengintegrasikan pencegahan dan penanganan Covid-19 serta topik lainnya. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan, jaga jarak, pakai masker dan protokol kesehatan lainnya.

Menariknya, pengembangan lembar aktivitas tersebut dilakukan guru-guru muda di Tana Tidung. Sering kali disebut sebagai Fasilitator Daerah (Fasda). Fasda tersebut dilatih khusus oleh narasumber berkompeten di bidangnya. Mulai konsep kurikulum oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud hingga teknis pengembangnnya yang didampingi Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO) dan Inovasi Untuk Anak Indonesia (INOVASI).

Fasda tersebut kemudian melatih rekan sejawat dalam MGMP dan KKG masing-masing. Karena pengalaman rekan yang dilatih juga mumpuni, terkadang menghadirkan rasa canggung dan sungkan kala pembimbingan berlangsung.

Seperti yang dialami Andi Hikmah Suciaty Taufik. Fasda muda nan cerdas kelahiran tahun 1995  ini terkadang merasa sungkan jika mereview pekerjaan rekannya. Ia menyadari bahwa rekan guru yang dilatihnya tersebut punya sederet pengalaman hingga tingkat nasional.

"Apalagi saya masih baru berkarier. Baru berjalan 2 tahun. Tetapi tugas dan tanggung jawab yang diberikan menguatkan kami untuk  berbagi pengalaman menulis lembar aktivitas" kata guru SMP Negeri 3 Tana Tidung tersebut usai memaparkan materi konsep pengembangan lembar aktivitas dalam pelatihan secara virtual, pada Selasa, 25/08/2020.

Hal yang sama juga dialami  Saidah Jamal, fasda SD. Lulusan Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta tersebut  terkadang masih didera rasa gugup dalam menyampaikan materi, pada Sabtu, 29/08/2020.

"Apalagi ini pelatihannya virtual. Kita tidak bisa mengetahui mimik peserta. Jadi khawatir juga apakah materi yang saya sampaikan bisa dimengerti atau tidak" tambah finalis Olimpiade Guru Nasional tahun 2019 tersebut.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Irdiansyah, S.Sos., MM mengaku pemilihan fasda tersebut dengan berbagai kriteria. Diantaranya memiliki komitmen bekerja keras dan tuntas dalam bekerja.

"Selain itu, selalu ingin berinovasi dengan menghadirkan kebaruan dalam berkarya. Apalagi lembar aktivitas ini jenis baru. Kita ketahui bahwa tidak banyak daerah yang mengembangkan bahan ajar seperti ini. Di Kalimantan Utara saja, hanya dilakukan Tana Tidung" katanya usai membuka pelatihan secara virtual tersebut..


Tideng Pale. Salah satu bagian dari kebijakan merdeka belajar ialah dihapuskannya Ujian Nasional atau UN. UN yang seharusnya dihapuskan tahun depan tetapi dimulai tahun ini akibat dari pandemi Covid-19. Namun, penilaian terhadap kompetensi tersebut akan diganti dengan Assessment Kompetensi Minimum atau AKM.

AKM yang akan digelar tahun depan rencananya diikuti oleh siswa kelas 4 SD, siswa kelas 7 SMP, dan siswa kelas 9 SMA. Dalam AKM, tidak lagi mengukur kompetensi dalam mata pelajaran secara parsial seperti UN. Tetapi mengukur kompetensi literasi dan numerasi lintas mata pelajaran. 

"Dari soal-soal yang disimulasikan, dibutuhkan keterampilan literasi untuk dapat memecahkan masalah dalam soal yang diujikan tersebut. Jadi  perlu kita bekali siswa kita dengan kemampuan pemahaman atau disebut literasi dan juga numerasi yang kuat" kata Jafar Sidik, dalam sambutannya saat membuka workshop pengembangan bahan ajar literasi baca integratif pada 27/8 lalu secara virtual.

Kepala Dinas Pendidikan didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan staf kala membuka Workshop Pengembangan Bahan Ajar Literasi Baca Integratif

Namun, lanjutnya, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan keras semua pihak. Hal tersebut tak lain dari hasil pengukuran keterampilan membaca yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama INOVASI pada bulan maret lalu. Hasilnya, hanya 47% siswa kelas 5 SD yang paham apa yang ia baca. Ironinya, di kelas 6 malah menurun menjadi 45%" tambah Jafar.

Menyikapi hasil pengukuran tersebut, ia telah menyusun tiga strategi agar kemampuan literasi siswa di kabupaten Tana Tidung dapat meningkat. Yang pertama ialah meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan. Kedua, menumbuhkan budaya baca. Selanjutnya, menangani anak lamban membaca dengan layanan khusus.

Di masa pandemi pun, Kepala Dinas Pendidikan  tersebut tetap menjadikan literasi sebagai salah satu fokus di instansi yang dipimpinnya. Strategi yang dilakukannya ialah menyediakan bahan ajar berupa lembar aktivitas yang bermakna dan kontekstual, penyediaan buku cerita menarik, dan pendampingan belajar melalui kunjungan. 

"Dari bahan ajar yang dikembangkan tersebut, kita  berharap dapat diperkaya dan ditingkatkan kualitasnya melalui workhsop ini. Dengan begitu, ke depan kita dapat berharap hasil AKM yang baik pula" harap Jafar.

Kepala Dinas Pendidikan memaparkan bahan ajar berupa lembar aktivitas yang dikembangkan selama masa pandemi

Narasumber pada kegiatan tersebut, Dr. H. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.A memberikan apresiasi atas inovasi Dinas Pendidikan dalam menghadapi AKM tersebut terlebih di masa pandemi.

"Ini menarik. Akan kami kaji lebih lanjut untuk memperkaya literasi dalam bahan ajar tersebut. Kami dari Universitas Negeri Malang juga siap membantu dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Tana Tidung" ujar alumni Ohio State University, USA tersebut.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget