Guru Tana Tidung

Info Terbaru


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim menerima penghargaan sebagai Bunda PAUD Berkomitmen dalam implementasi Kebijakan Merdeka Belajar ke-19: Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara, Dr. Jarwoko, M.Pd di Hotel Diamond Tarakan, pada 20 Maret 2024. Bunda PADU Tana Tidung merupakan satu-satunya penerima penghargaan tersebut di Provinsi Kalimantan Utara

Menurut Vamelia, Kebijakan Merdeka Belajar ke-19 tersebut sangat mendukung dalam upaya mengakselerasi akses PAUD Berkualitas sebagaimana menjadi arah kebijakan penyelenggaraan PAUD di Tana Tidung. Dengan adanya rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data, maka Kepala Sekolah dan Guru PAUD dapat memahami kondisi satuan PAUDnya dengan menganalasis elemen PAUD Berkualitas.

Melalui analisis tersebut, diketahui indikantor yang sudah baik dan yang perlu ditingkatkan. Capaian pada indikator yang masih rendah menjadi prioritas penggunaan dana bantuan operasional pendidikan daerah. Dengan demikian, BOP PAUD Daerah digunakan secara efektif untuk mewujudkan PAUD Berkualitas.

Vamelia mengemukakan dukungan yang diberikan dalam mengimplementasikan Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data diantaranya:

Pertama. Satu PAUD Satu Laptop. Dengan adanya perangkat teknologi tersebut maka 100% satuan PAUD menggunakan Lembar Perencanaan Berbasis Data dan 100% Satuan PAUD mengikuti Survey Lingkungan Belajar yang menjadi sumber data Rapor Pendidikan yang dirilis Kemendikbud RI. Tahun ini, bantuan laptop ditingkatkan sehingga menjadi Satu PAUD Dua Laptop.

Kedua. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) PAUD Daerah yang diberikan untuk meningkatkan kualitas satuan PAUD berdasarkan Perencanaan Berbasis Data. Kualitas satuan PAUD diukur dari akreditasi minimal B yang mengalami peningkatan dari 39% di tahun 2021 menjadi 53% di tahun 2023.

Ketiga. Pelatihan kepada 100% Kepala Sekolah PAUD beserta guru menggunakan rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data. Pelatihan dibuka langsung oleh Bunda PAUD.

Keempat. Beasiswa S1 Guru PAUD untuk meningkatkan kualifikasi akademik dam kompetensi guru PAUD.

 


Dalam rangka upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, maka TK Negeri Terpadu Unggulan Tana Tidung melaksanakan pemantauan pertumbuhan disertai pemberian makan gratis, pada 23/02/2024.

Pemantauan pertumbuhan tinggi dan berat badan serta lingkar kepala anak dilaksanakan tiap bulan sekali bersama Puskesmas setempat selaku mitra dan instansi terkait. Sasaran pemantauan pertumbuhan anak tersebut adalah seluruh siswa TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung, sejumlah 57 siswa.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukan secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat di tindaklanjuti segera untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Menurut Nur Inayah Z, Kepala Sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung, selain pelaksanaan pemantauan pertumbuhan anak, juga dilaksanakan pemberian makanan tambahan (PMT) pada siswa yaitu makanan beragam dan mengandung gizi yang cukup, agar siswa memiliki tubuh yang sehat dan tentunya akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Motivasi belajar belajar anak pun diharapkan meningkat.

"Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dilaksanakan secara terjadwal yang disesuaikan dengan jadwal penimbangan atau pemantauan pertumbuhan anak sekali dalam sebulan. PMT di TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung didukung penuh oleh orang tua siswa. Secara bergantian orang tua menyiapkan PMT dengan menyiapkan menu makanan yang bervariasi, seperti bubur kacang hijau, bubur ayam, soto ayam, buah-buahan, kue atau roti, nasi ikan, dan susu" kata Inayah.

Siswa-siswi sangat antusias dan selera makan yang tinggi, itu terlihat saat siswa antri mengambil jatah menu PMT yang disajikan, kadang tidak sabar menunggu giliran. Namun sesuai aturan dan pembelajaran karakter siswa harus antri dan taat aturan. Bahkan sebagian siswa minta tambah saat makanan mereka habis. "Aku suka semangka, ayam goreng dan roti" kata Daren, salah satu siswa kelas Intan (TK B), sembari mendekat, dan minta tambah semangka.

Dengan adanya program tersebut, orang tua anak merasa sangat terbantu. Seperti yang dialami Ibu Susanti. Anaknya kini sudah terbiasa makan berbagai jenis buah dan sayur serta makanan protein hewani. 

"Saya sangat senang dengan adanya program  ini. Di awal anak saya masuk ke TK agak susah makan. Sekarang sudah mau makan banyak. Apalagi makan buah dan sayur. Saya ucapkan terima kasih. Dengan program ini, anak-anak kami mau makan makanan yang bervariasi, beragam, bergizi dan berimbang" tutur Ibu Susanti, salah satu orang tua siswa, yang sekaligus penyumbang PMT hari ini. (niz)



Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkomitmen menghadirkan pendidikan yang berkualitas sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Komitmen tersebut diwujudkan Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud Ristek dengan meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar diantaranya Guru Penggerak. 

Untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Tana Tidung, maka Pemerintah Daerah melaksanakan program prioritas KTT Pintar. Berbagai kegiatan dilaksanakan seperti bantuan Satu Guru Satu Laptop, Bus Sekolah, Perlengkapan Sekolah Gratis, Ajang Kreativitas Guru dan Kepala Sekolah, hingga Beasiswa S1 dan S2. 

"Laptop yang diberikan kepada 506 guru diharapkan dapat mendukung digitalisasi pendidikan dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Laptop tersebut juga diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendapatkan hasil terbaik pada pendidikan guru penggerak ini" kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Hersonsyah saat membuka Seleksi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11, pada Minggu (18/02/2024).

Hersonsyah melanjutkan bahwa melalui Program KTT Pintar dan Merdeka Belajar tersebut menunjukkan adanya peningkatan akses dan kualitas pendidikan. Angka partisipasi sekolah anak usia 7-15 tahun 2022 di Tana Tidung mencapai 99,46%. Capaian ini di atas rata-rata Kalimantan Utara dan Nasional. Selain itu Rata-Rata Lama Sekolah di Tana Tidung mencapai 9,04 tahun yang berarti bahwa Program Wajib Belajar 9 Tahun sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional telah ditunaikan.

Namun tantangan yang dihadapi pada peningkatan kualitas. Kualitas pendidikan diukur dari kemampuan literasi dan numerasi anak. Hasil asesmen nasional berbasis komputer yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek RI menunjukkan adanya peningkatan kemampuan literasi SD dan SMP. Namun kemampuan numerasi SMP perlu upaya peningkatan. 

"Saya harap Guru Penggerak ini menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan di Tana Tidung. Jadilah Pemimpin Pembelajaran yang menjadi teladan pembelajar sepanjang hayat bagi peserta didik. Disiplin dalam menjalankan tugas mencerdaskan anak-anak kita sehinggga terwujud Tana Tidung yang Bermartabat, Sejahtera, Indah, dan Humanis" pungkasnya.






Pendidik PAUD Tana Tidung bergerak cepat menindaklanjuti Surat Dirjen Dikdasmen Kemdikbud tentang Implementasi Penguatan Transisi PAUD ke SD kelas Awal 2024. Seperti yang dilakukan Gugus Matahari Muruk Rian dan Gugus Mawar Betayau, pada Jumat (02/02/2024).  

Digelar di Kantor Desa Kapuak Kecamatan Muruk Rian, pendidik PAUD dari Kecamatan Muruk Rian dan Kecamatan Betayau Kabupaten Tana Tidung mengakses Platform Merdeka Mengajar dan menyelesaikan pelatihan mandiri dengan topik Transisi PAUD-SD. Peserta dipandu oleh Ketua Gugus Matahari, Agnes Mega Stefani, S.Pd.

Setelah mempelajari materi pada topik yang dipilih, peserta kemudian melakukan post test. Selanjutnya akan dilanjutnya dengan membuat aksi nyata dan menggunggahnya di PMM. Ia berharap agar praktik baik pendidik Tana Tidung dapat tayang dan diakses oleh pendidik lainnya.

Agnes mengatakan bahwa peserta perlu pendampingan dalam mengakses berbagai fitur yang ada di PMM. Berbagai kendala dialami peserta dalam mengakses Platform yang dikembangkan Kemendikbud Ristek tersebut.

"Platform ini hanya bisa diakses secara daring menggunakan akun belajar.id. Akses internet di Muruk Rian dan Betayau masih sangat terbatas. Hanya ada di titik tertentu seperti di kantor desa ini. Selain itu banyak peserta yang lupa akun, password, dan bahkan belum memiliki akun. Kami membantu sesuai kapasitas yang kami miliki" urainya.





A


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim, S.E. mendorong pemenuhan kebutuhan esensial anak secara holistik integratif. Menurutnya di masa usia dini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan otak anak mencapai 80%.

Menindaklanjuti hak tersebut, Vamelia meluncurkan inovasi Busak PAUD. Busak merupakan akronim dari Tumbuh Sehat, Cerdas, dan Kreatif. Busak dalam bahasa Tidung berarti bunga. Vamelia berharap anak di Tana Tidung mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kreatif.

Salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan esensial anak ialah gerakan minum susu (Germinsu) dan makan telur di satuan PAUD. Gerakan ini untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan gizi anak. Melalui Pokja Bunda PAUD, dilakukan pemberian susu dan telur. Selain itu, juga disediakan layanan konsultasi orang tua peserta didik kepada dokter dan psikolog profesional.

"Anak yang mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan terdekteksi di aplikasi Busak PAUD. Bunda PAUD mendorong berbagai pihak untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Seperti pemanafatan Dana Desa, Dana BOP PAUD, bantuan Bunda PAUD, hingga sumber lainnya yang tidak mengikat. Progres pertumbuhan anak dimonitoring secara reguler oleh Bunda PAUD" jelas Ketua Pokja Bunda PAUD saat melakukan Germinsu di PAUD se-Kecamatan Tana Lia, pada 23/01/2024.


Pendidikan nonformal diakui setara dengan pendidikan formal. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, penghargaan dan pengakuan hasil belajar pendidikan nonformal dan pendidikan informal dilakukan melalui penyetaraan.Hal tersebut dikemukakan Kepala SKB Tana Tidung, Rafly Prayatma, M.Pd saat membuka kegiatan Sosialisasi Uji Kesetaraan, pada Senin, 14/01/2024.

"Uji Kesetaraan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 31 Tahun 2023. Uji Kesetaraan bertujuan untuk menyetarakan hasil pendidikan non formal dengan hasil pendidikan formal sekaligus menjamin pemenuhan akses warga belajar pendidikan non formal terhadap penyetaraan hasil belajar. Pelaksanaannya berbasis komputer. Soal yang diujikan berbasis literasi dan numerasi" jelas Rafly.

Ia menambahkan hahwa lulusan SKB tidak hanya memperoleh ijazah tetapi juga memperoleh sertifikat hasil uji kesetaraan. Dengan ijazah dan sertifikat tersebut, lulusannya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di pendidikan formal atau perguruan tinggi. Selain itu, lulusan SKB juga dibekali berbagai keterampilan (life skill).

Agar dapat mengikuti dan mendapatkan hasil yag baik pada uji kesetaraan, Rafly pun memotivasi warga belajar agar lebih aktif mengikuti pertemuan tatap muka yang ditetapkan sehingga memiliki bekal pengetahuan dan terampil menggunakan komputer sebelum menghadapi uji kesetaraan yang akan digelar nantinya.




MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget