Agustus 2020

Zulkarnaen, M.Pd, guru SD Negeri 001 Tana Tidung melakukan pendampingan belajar di rumah siswanya

Belajar dari rumah menjadi kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung di tahun ajaran 2020/2021. Prinsip kesehatan dan keselamatan siswa, guru, beserta keluarga menjadi pertimbangan utama dalam penetapan kebijakan tersebut.

Kepala Dinas Pendidkan, Jafar Sidik, SE mengatakan bahwa program ini akan berjalan baik jika ada sinergi antara guru dengan orang tua siswa dan masyarakat.

"Orang tua menjadi guru di rumah. Lembar aktivitas yang kami sediakan dilengkapi petunjuk penggunaan bagi orang tua. Semoga dapat dipahami dan dijalankan" tambah Jafar.

Namun demikian, guru tetap mempunyai peran dengan melakukan pendampingan belajar. Bahkan, lanjutnya, ia menugaskan guru untuk berkunjung ke rumah siswa secara berkala. 

Atas instruksi tersebut, Zulkarnaen, M.Pd, guru SD Negeri 001 Tana Tidung melakukan home visit ke rumah siswa sesuai  protokol kesehatan.

"Kami memberikan penjelasan terhadap aktivitas yang akan dilakukan siswa dalam seminggu. Termasuk mendiskusikan hasil belajarnya. Alhamdulillah orang tua dan siswa menyambut baik kedatangan kami" terang guru alumni Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Pendampingam belajar merupakan salah satu strategi Dinas Pendidikan dalam menjalankan program belajar dari rumah. Diharapkan, proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 dapat terus berjalan dengan moda belajar baru ini.

Kepala sekolah dan guru SD Negeri 002 Tana Tidung bersiap menyeberangi sungai Sesayap menggunakan perahu ketinting

Setiap hari Muldi dan kawan-kawannya menyeberangi sungai Sesayap untuk pergi bersekolah ke Tideng Pale, Ibu Kota KTT.

Sungai Sesayap, salah satu sungai besar di Kaltara. Lebarnya sampai empat kali lapangan sepak bola.

Butuh satu jam perjalanan sungai dari perkampungan mereka untuk tiba di SDN 002 Tana Tidung.

"Untuk menuju ke sekolah, mereka menumpang ketinting yang disewakan perusahaan sawit," terang Reni lebih lanjut.

Anak-anak perkampungan Seberang Mangkabit terkenal rajin, mereka kebanyakan dari suku Tidung, suku Dayak Berusu, suku Timor dan suku Bugis.

Pagi-pagi sekali mereka sudah meninggalkan rumah menuju Tideng Pale, pada 07.00 Wita mereka sudah tiba di sekolah.

TANA TIDUNG, KOMPAS.com – Jantung Reni Sari Bunga (56) Kepala Sekolah SDN 002 Kabupaten Tana Tidung (KTT), Kalimantan Utara (Kaltara), berdegup sangat kencang ketika perahu ketinting yang ditumpangi bersama tiga orang guru lain oleng saat melawan derasnya arus Sungai Sesayap. 

Guncangan air bisa saja mengempaskan ketinting dan menyeret mereka masuk ke dalam sungai. Lebih buruknya lagi, mereka bisa dimangsa buaya. Sungai Sesayap yang berarus kuat juga jadi habitat buaya.

Dalam situasi genting itu, tukang pengemudi ketinting membuat keputusan kembali ke daratan. Rombongan guru itu kemudian melanjutkan perjalanan dengan perahu yang berukuran lebih besar. Keputusan inilah yang membuat Reni dan lainnya bisa selamat tiba di seberang. 

"Peristiwa ini terjadi ketika saya bersama guru guru SDN 002 Tana Tidung, Bu Rita Parianti, Bu Suhartini, dan Bu Isriana mengunjungi murid kami, Muldi Fajar dan lima anak lain," ujar Reni membuka obrolan, Sabtu (1/8/2020). 

Tempat tinggal Muldi Fajar (12) berada di Kampung Seberang Mangkabit, Desa Sedulun, Kecamatan Sesayap. Desa ini berada di antara perkebunan kelapa sawit. Muldi dan 5 orang siswa SDN 002 Tana Tidung tinggal di perkampungan ini. Orangtua mereka bekerja sebagai buruh perkebunan. 

Setiap hari Muldi dan kawan-kawannya menyeberangi Sungai Sesayap untuk pergi bersekolah ke Tideng Pale, Ibu Kota KTT.  Sungai Sesayap, salah satu sungai besar di Kaltara. Lebarnya sampai empat kali lapangan sepak bola. Butuh satu jam perjalanan sungai dari perkampungan mereka untuk tiba di SDN 002 Tana Tidung.

"Untuk menuju ke sekolah, mereka menumpang ketinting yang disewakan perusahaan sawit," terang Reni lebih lanjut.

Artikel selengkapnya dapat dibaca di Kompas.com dengan judul "Demi Antar Bahan Belajar Murid, Guru di Kaltara Seberangi Sungai Habitat Buaya ",  https://regional.kompas.com/read/2020/08/01/16161111/demi-antar-bahan-belajar-murid-guru-di-kaltara-seberangi-sungai-habitat.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget