2021


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung telah mempersiapkan program khusus untuk mendukung pemulihan pembelajaran di tahun 2022. Program ini diberi nama Program Pemulihan Pembelajaran Siswa disingkat PENEBAIS. “
Dalam Bahasa Suku Tidung, PENEBAIS memiliki arti memperbaiki atau memulihkan,” terang Sekdisdikbud Tana Tidung, Irdiansyah dalam Rapat Komite Tata Kelola Program INOVASI Fase II secara hybrid di Kantor Gubernur Kalimantan Utara, Tanjung Selor, Selasa (21/12).

Irdiansyah mengatakan implementasi PENEBAIS di tingkat SD didukung INOVASI, sedangkan ditingkat SMP didukung Program PINTAR Tanoto Foundation. Pelatihan dan pendampingan agar guru mampu melakukan pemulihan pembelajaran telah dilakukan melalui kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sepanjang 2021. “Kami telah melatih 396 guru SD dan 193 guru SMP untuk melakukan pemulihan pembelajaran,” tambahnya.

Lebih lanjut Irdiansyah mengatakan pelatihan dan pendampingan secara intensif telah dilakukan melalui kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Pelatihan dan pendampingan ini sudah kami lakukan sepanjang tahun 2020 dan 2021. “Guru-guru kami telah terlatih untuk menggunakan kurikulum darurat, melakukan assesmen diagnostic, membuat materi ajar yang berbeda, melakukan pembelajaran terdiferensiasi, dan membantu siswa yang mengalami ketertinggalan,” tambahnya.

Program pemulihan pembelajaran juga mendapat dukungan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tana Tidung. Dukungan ini diwujudkan dengan mendorong berdirinya Taman Baca Masyarakat (TBM) di setiap desa. Nantinya TBM ini akan bersinergi dengan sekolah untuk membantu siswa yang mengalami masalah pembelajaran. “Kami berterima kasih karena Program INOVASI juga mendukung program ini,” tutupnya.

Rapat Komite Tata Kelola Program INOVASI Fase II dihadiri Kepala BSKAP Kemdikbudristek Anindito Aditomo, Pejabat Senior Kedutaan Besar Australia di Jakarta Daniel Woods, Plt. Asisten III Gubernur Kaltara Haerumudin, Kepala LPMP Kaltara Jarwoko, dan Kadisdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto.

###


Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudrisek, Anindito Aditomo, S.Psi.,M.Phil., Ph.D terkesan dengan kebijakan Bupati Ibrahim Ali menghadapi pandemi COVID-19. Dalam rapat Komite Tata Kelola Program INOVASI Fase II di Kantor Gubernur Kaltara, Tanjung Selor, Selasa (21/12), Anindito secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih dan pujian kepada orang nomor satu di Tana Tidung itu.”Bapak Bupati Ibrahim melakukan banyak langka-langkah inovatif untuk memulihkan pembelajaran,” kata doktor pendidikan dari Universitas Sydney itu.

Lebih lanjut Anindito mengatakan, Ia sudah mendengar rencana Tana Tidung untuk memprioritaskan pemulihan pembelajaran di tahun 2022. Tana Tidung mempersiapkan program inovatif yang diberi nama Pemulihan Kemampuan Belajar Siswa disingkat PENEBAIS. Dalam Bahasa Suku Tidung, PENEBAIS memiliki arti memperbaiki atau memulihkan. Anindito menilai makna kata PENEBAIS sangat luar biasa dan relevan dengan kondisi terkini. Ia berharap hasil program ini bisa menjadi contoh baik di masa depan.

Dalam forum yang sama, Sekdisdikbud Tana Tidung, Irdiansyah mengatakan implementasi PENEBAIS di tingkat SD didukung INOVASI, sedangkan ditingkat SMP didukung Program PINTAR Tanoto Foundation. Pelatihan dan pendampingan agar guru mampu melakukan pemulihan pembelajaran telah dilakukan melalui kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sepanjang 2021. “Kami telah melatih 396 guru SD dan 193 guru SMP untuk melakukan pemulihan pembelajaran,” tambahnya.

Lebih lanjut Irdiansyah mengatakan pelatihan dan pendampingan secara intensif telah dilakukan melalui kelompok kerja guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Pelatihan dan pendampingan ini sudah kami lakukan sepanjang tahun 2020 dan 2021. “Guru-guru kami telah terlatih untuk menggunakan kurikulum darurat, melakukan assesmen diagnostic, membuat materi ajar yang berbeda, melakukan pembelajaran terdiferensiasi, dan membantu siswa yang mengalami ketertinggalan,” tambahnya.

Rapat Komite Tata Kelola Program INOVASI Fase II dihadiri Kepala BSKAP Kemdikbudristek Anindito Aditomo, Pejabat Senior Kedutaan Besar Australia di Jakarta Daniel Woods, Plt. Asisten III Gubernur Kaltara Haerumudin, Kepala LPMP Kaltara Jarwoko, dan Kadisdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto. 

###


Mengikuti pendidikan anak usia dini terbukti memberikan pondasi yang kuat untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Studi analisa situasi pembelajaran dalam masa pandemi yang dilakukan INOVASI dan Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbud Ristek diketahui bahwa siswa kelas 1 SD yang sebelumnya tidak mengikuti PAUD tertinggal 20 bulan progres belajar dari siswa yang mengikuti PAUD.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung menyusun berbagai program yang bermuara pada peningkatan akses dan kualitas.  Peningkatan akses menggunakan indikator angka partisipasi murni (APM). Data menunjukkan bahwa pada tahun 2021  44% anak usia 4-6 tahun di Tana Tidung tercatat mengikuti PAUD. Angka tersebut menurun 9% dari tahun sebelumnya.

Mengukur kualitas PAUD menggunakan indikator kualitas lembaga, guru, dan siswa. Kualitas lembaga dilihat dari pemenuhan standar nasional pendidikan. Dari 38 PAUD, 12 diantaranya memenuhi standar pendidikan nasional dengan kategori baik berdasarkan hasil akreditasi. Sedangkan kualitas guru dapat diketahui dari kualifikasi dan kompetensi guru. Dari 192 guru dan tenaga kependidikan PAUD di Tana Tidung, 29% telah mengantongi ijazah S1. Untuk siswa, dilihat dari pertumbuhan dan perkembangannya. Namun data tersebut belum tersedia.

"Beranjak dari kondisi tersebut, maka pada tahun 2022 akan dilaksanakan berbagai kegiatan. Seperti pemberian insentif. Insentif akan diberikan bagi guru dan tenaga kependidikan yang terdaftar di Dapodik. Besarannya dibedakan sesuai kualifikasi pendidikannya di dapodik. Data kami akan tetapkan pada Januari 2022. Insentif ini diberikan sebagai salah satu upaya mendorong ibu bapak guru PAUD mengikuti pendidikan Sarjana" papar Kepala Bidang PAUD dan PNFI, Siti Khotijah, S.Pd dalam Rapat Koordinasi yang digelar secara virtual, pada Jumat (17 Desember 2021).

Selanjutnya, wajib PAUD 1 tahun pra SD akan diterapkan. Hal ini diatur dalam Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018. Dalam regulasi tersebut, pemerintah diwajibkan untuk menyediakan perlengkapan dasar berupa APE dan peralatan menggambar. Sumber pendanaan dapat dari BOP DAK, BOP Daerah, atau dari bantuan langsung dari Dinas Pendidikan. Regulasi dalam bentuk Peraturan Bupati tengah disiapkannya. Ia menargetkan mulai tahun depan sudah disosialisaikan hingga ke desa sebelum diterapkan di tahun ajaran baru. Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan APM mencapai 80% di tahun 2023.

Agar layanan kebutuhan esensial anak terpenuhi secara simultan, terpadu, dan terintegrasi, maka disusun program PAUD Holistik Integratif. Layanan yang dimaksud meliputi pendidikan, kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan. Tahun ini Tana Tidung memulai  dengan pilot project di 3 PAUD yang dipilih dari pemenang PAUD Inovatif kategori Kepala Sekolah. Ia merencanakan tahun berikutnya akan akan ditambah 4 PAUD lagi.

"Kami juga mendorong supaya seluruh warga sekolah di PAUD berinovasi. Kegiatan-kegiatan di PAUD dipublikasi di website yang telah kami siapkan. Yang paling banyak dan terbaik mendapat penghargaan sebagai PAUD Inovatif oleh Pemerintah Daerah. Selain itu, kami juga mengusulkan Apresiasi GTK PAUD juga dilaksanakan di tingkat daerah. Pesertanya Kepala sekolah dan guru. Akan diberikan bimbingan teknis terlebih dahulu agar dapat optimal berkompetisi di tingkat nasional. Targetnya, guru kita juara" tambah Siti.

Pengembangan potensi peserta didik juga akan dilaksanakan melalui Gebyar PAUD. Tujuannya untuk mengembangkan potensi anak yang cerdas, sehat, dan berkarakter. Kegiatannya berupa project disertai berbagai game.  Ia mengaku telah melatih guru di Tana Tidung tentang pembelajaran berbasis proyek yang mendukung pembelajaran terdifrensiasi. Gebyar PAUD juga akan dirangkaikan dengan pelantikan Bunda PAUD Kecamatan dan Desa se-Tana Tidung.

Siti juga memaparkan berbagai program bantuan Direktorat PAUD Kemendibud Ristek untuk satuan pendidikan. Ia berharap agar satuan pendidikan melakukan persiapan dan mengajukan permohonan tepat waktu. Dengan memaparkan program pusat dan daerah tersebut, ia pun berharap satuan pendidikan menyusun program yang selaras dan dituangkan dalam rencana kerja sekolah (RKS).

Unduh file paparan DI SINI

Penulis: Musakkir

Editor: Admin






Setiap jenjang sekolah pasti akan mengadakan penilaian kompetensi siswa. Bentuknya pun beragam. Ada  yang dilaksanakan secara tertulis, lisan, penugasan, praktek, dan portofolio. Penilaian juga dilakukan secara berkala. Mulai dari awal semester untuk mengukur kemampuan awal siswa, di tengah semester, dan diakhir semester untuk mengukur capaian kemampuan siswa.

Diantara ragam jenis penilaian tersebut, penilaian secara tertulis berbasis kertas dan pulpen masih kerap kali menjadi pilihan. Namun penilaian tersebut dirasa kurang efektif dan efisien. Karena harus mencetak dan menggandakan soal yang memakan biaya dan menyita waktu. Selain itu, guru masih harus mengoreksi jawaban peserta didik secara manual. Akhirnya lembar jawaban peserta didik menumpuk di atas meja  menunggu antrian untuk dikoreksi.

Beranjak dari hal tersebut, SD Negeri 020 Tana Tidung berinovasi dengan melakukan digitalisasi dalam penilaian. Pada pertengahan November 2021, guru pada sekolah yang berada di Desa Kujau Kecamatan Betayau tersebut dilatih menggunakan aplikasi ujian berbasis komputer. Pelatihan dipandu oleh Wardi, guru SMP Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung yang mengembangkan aplikasi tersebut.

Penilaian akhir semester menggunakan komputer pun dilaksanakan. Dengan memanfaatkan perangkat bantuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung berupa PC sederhana yang digunakan sebagai server dan computer All in One sebagai client. Selain itu, juga menggunakan Tablet dari program BOS Afirmasi. 

Kepala SD Negeri 020 Tana Tidung, Penias Sia mengungkapkan bahwa menjadi tantangan  tersendiri untuk menerapkan ujian berbasis komputer di sekolah yang dipimpinnya. Pasalnya, digitalisasi penilaian merupakan hal baru di jenjang sekolah dasar khususnya di daerah pedalaman. Namun hal tersebut harus dijalankannya sebagai pembekalan peserta didik mengikuti asesmen nasional berbasis komputer yang digelar Kemendikbud Ristek tahun ini.

"Diperlukan kerja keras dan kerja sama oleh seluruh elemen sekolah untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu hal yang luar biasa bisa bercengkrama dengan perangkat IT (laptop). Sebagian besar peserta didik kami masih awam dengan namanya komputer atau laptop. Bahkan ada yang belum pernah menggunakannya. Sehingga perlu belajar dan beradaptasi dengan perangkat tersebut" tambah Penihas Sia.

Setelah melaksanakan penilaian menggunakan komputer, Lenny Cendrayani mengaku  pekerjaannya sebagai guru menjadi ringan. Ia tidak lagi harus menggandakan soal dan lembar jawaban untuk seluruh siswa. Koreksi jawaban pun dilakukan melalui sistem sehingga setelah selesai peserta didik mengerjakan ujian, nilai pun diperoleh.

"Saya merasa senang dan sangat terbantu. Pekerjaan guru menjadi lebih ringan. Intinya banyak sekali manfaatnya. Kenapa tidak dari dulu ya?" ungkap Leny Cendrayani, guru Agama Islam di sekolah tersebut.

Peserta didik pun tampak antusias dalam mengikuti penilaian. Noval mengungkapkan bahwa dengan menggunakan komputer ia lebih mudah memahami soal. "Gambarnya lebih jelas. Saya tidak lagi repot meraut pensil" jelasnya.

Terobosan yang dilakukan tersebut mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Sidik mengatakan bahwa perangkat yang sudah diberikan harus dimanfaatkan. Anak-anak juga harus dibiasakan menggunakan teknologi sesuai zamannya.  

"Meskipun cukup jauh dari Ibu Kota Kabupaten, tetapi dengan semangat dan pola pikir untuk bergerak maju memanfaatkan teknologi, SDN 020 Tana Tidung bisa menjadi pioner pelaksanaan UBK di tingkat  SD. Langkah awal yang sangat baik untuk memulai susuatu yang baru" tambah Jafar.

Ia pun beraharap agar SD Negeri 020 Tana Tidung terus berbenah dan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam pemanfaatan teknologi.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik, S.E didampingi Sekretaris dan staf menerima kunjungan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Berau di ruang kerjanya, pada Senin (13/12/2021). 

Kunjungan tersebut dalam rangka konsultasi dan koordinasi terkait pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Selain itu, pengembangan sekolah terpadu di Tana Tidung juga menjadi pembahasan diantara kedua lembaga tersebut.

"Tana Tidung membuka PTM secara meluas pada 8 April 2021. Sebelumnya kita pilot project di dua SMP di zona hijau pada 26 Oktober 2020. PTM dibuka dengan mengacu pada SKB 4 Menteri. Kami lalu menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur). Termasuk mitigasi resikonya. Selain itu, kerjasama lintas sektor melalui Pos Pendidikan juga sangat penting. Dan yang paling utama ialah komitmen Kepala Daerah memberikan layanan pendidikan yang aman dan sehat. Karena kalau sekolah ditutup, anak-anak kita mengalami learning loss" jelas Jafar Sidik.

Mengenai sekolah terpadu unggulan, Jafar menjelaskan bahwa pemerintah daerah menggunakan dana APBD membangun sekolah tersebut di tiga kecamatan. Penganggarannya dilakukan melalui tahun jamak (multi years).

"Untuk TK-SD di Kecamatan Tana Lia. SD-SMP ful day school di Kecamatan Sesayap Hilir. SMP-SMA di Kecamatan Sesayap. SMPnya boarding school dan sudah berjalan tahun ketiga. SMAnya belum karena kewenangan Pemerintah Provinsi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014" tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Berau, H. Ahmad Rifai, S.T., M.M mengatakan bahwa Tana Tidung sangat baik dalam menyiapkan sumber daya manusia ke depan. Menurutnya, boarding school sangat baik untuk mengembangkan potensi peserta didik dari berbagi wilayah (desa). Kelak, Tana Tidung mampu bersaing dengan daerah lainnya yang telah lebih dulu berkembang.

"Luar biasa Tana Tidung. Di Berau belum ada boarding school. Begitu juga PTM, belum semua sekolah dibuka. Masih spot (titik) tertentu saja. Misal di suatu kecamatan baru beberapa yang dibuka. Sedangkan Tana Tidung sudah membuka secara menyeluruh. Ini patut dicontoh" tambah Ahmad Rifai yang didampingi H. Suharno dan Rudi P Mangunsong, S.H selaku anggota DPRD Berau.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, kunjungan serupa juga dilakukan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bulungan.

Tulisan ini juga dipublikasi di TribunKaltim dengan judul Disdikbud KTT Terima Kunjungan DPRD Berau, Konsultasikan Pembelajaran Tatap Muka dan ini


Jakarta - Inovatif di masa pandemi Covid-19, Kemdikbudristek menggunakan pengalaman Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan pemulihan pembelajaran. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan kehilangan kemampuan belajar siswa (learning loss) yang serius.

Anindito memuji Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali karena melakukan berbagai kebijakan inovatif untuk memulihkan pembelajaran. 

Kemdikbudristek sendiri menggunakan pengalaman dari Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan nasional.

Praktik baik kebijakan Bupati Ibrahim Ali dimasukkan ke dalam lima poin rekomendasi Kemdikbudristek untuk pemulihan belajar.

“Inovasi dari Tana Tidung ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain,” paparnya dalam video sambutan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 untuk Kabupaten Tana Tidung, Rabu (01/12).

Lebih lanjut Anindito mengatakan, sekalipun Tana Tidung memiliki tantangan berat seperti wilayah yang luas, jangkauan internet yang terbatas, akses jalan yang belum merata, dan banyaknya keluarga yang belum memiliki handphone dan laptop, tapi respon Tana Tidung sungguh luar biasa.

baca liputan lengkapnya di: https://kaltara.tribunnews.com/2021/12/03/inovatif-di-masa-pandemi-pengalaman-tana-tidung-jadi-rujukan-kebijakan-pemulihan-pembelajaran.

###




Sering kali kita mendengar bahwa usia dini adalah masa keemasan. Di usia ini perkembangan anak mencapai 95%. Mendidik anak dari usia dini berarti sedang menyiapkan pondasi masa depannya. Ibarat bangunan, jika pondasinya sudah kuat maka melanjutkan pembangunan di atasnya akan lebih mudah. 

"Jika anak pada masa ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, maka menjadi sumber daya manusia berkualitas di masa depan, sebagaimana misi pertama Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung" kata Ketua Pokja Bunda PAUD Tana Tidung, Neneng Said Agil saat membuka Bimbingan Teknis PAUD Holistik Integratif, pada Senin (6/12/2021).

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut dia,  kebutuhan esensial anak usia dini harus terpenuhi. Tidak hanya pada layanan pendidikan, tetapi juga kesehatan dan gizi, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak. Kebutuhan layanan tersebut menjadi tanggung jawab oleh berbagai pihak. Baik oleh pemerintah melalui berbagai organisasi perangkat daerah maupun orang tua dan masyarakat. 

"Pada umumnya, pemenuhan layanan tersebut telah dilakukan oleh pihak terkait. Namun pelaksanaannya belum menyeluruh dan belum terintegrasi. Pelaksanaannya pun sering kali tidak terjadwal dan terkadang dilaksanakan secara mendadak. Akibatnya hasilnya pun kurang optimal" tambahnya.

Oleh karena itu, dengan adanya program PAUD Holistik Integratif ini, ia berharap layanan pada anak usia dini dapat saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. Seperti pengukuran pertumbuhan dan perkembagan anak dilaporkan melalui Sistem Informasi Pendidikan (SIDIK) menggunakan data NIK yang diterbitkan Disdukcapil. Sistem ini juga digunakan Dinas Kesehatan untuk melaporkan vaksinasi, pemeriksaan, dan perawatan pada anak. Begitu pun dengan Dinas Sosial, menyediakan bantuan bagi anak keluarga prasejahtera. 

"Dengan demikian kita dapat memastikan bahwa kebutuhan layanan anak telah dipenuhi. Begitu pun jika terjadi hambatan pertumbuhan dan perkembangan, seperti stunting, segera dapat kita tangani bersama" paparnya pada peserta yang dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bidang, Kepala Seksi, dan Kepala Sekolah beserta guru pada PAUD HI pilot project.

Ia pun berharap kepada lembaga PAUD yang terpilih sebagai pilot project PAUD HI dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Keberhasilan sebagai PAUD HI dapat dilihat dari meningkatnya anak mengikuti PAUD, proses pembelajaran yang semakin berkualitas, dan terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak. Jika percontohan ini berhasil maka menjadi model bagi PAUD lainnya.

Satuan PAUD HI yang menjadi pilot project ialah PAUD Nurul Jadid, KB Tubus Sepala, dan TK Negeri Pembina. Kepala sekolah pada ketiga satuan pendidikan tersebut merupakan pemenang PAUD Inovatif Tahun 2021. Ketiga lembaga tersebut mendapat materi dan pendampingan terkait berbagai layanan kebutuhan anak oleh berbagai pihak diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta organisasi mitra.



Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan kehilangan kemampuan belajar siswa (learning loss) yang serius. Ia memuji Bupati Tana Tidung, Kalimantan Utara, Ibrahim Ali karena melakukan berbagai kebijakan inovatif untuk memulihkan pembelajaran. Program-program inovatif Bupati Ibrahim Ali, membuat Tana Tidung menjadi contoh daerah yang serius mengantisipasi learning loss. Kemdikbudristek sendiri menggunakan pengalaman dari Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan nasional. Praktik baik kebijakan Bupati Ibrahim Ali dimasukkan ke dalam lima poin rekomendasi Kemdikbudristek untuk pemulihan belajar. “Inovasi dari Tana Tidung ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain,” paparnya dalam video sambutan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 untuk Kabupaten Tana Tidung, Rabu (01/12).

Lebih lanjut Anindito mengatakan, sekalipun Tana Tidung memiliki tantangan berat seperti wilayah yang luas, jangkauan internet yang terbatas, akses jalan yang belum merata, dan banyaknya keluarga yang belum memiliki handphone dan laptop, tapi respon Tana Tidung sungguh luar biasa. Pemda Tana Tidung mengadopsi kurikulum yang disederhanakan oleh pemerintah pusat. “Ini menunjukkan komitmen untuk fokus pada pembelajaran yang lebih esensial,” tukasnya.

Selanjutnya Ia mengatakan Tana Tidung juga memfasilitasi terbentuknya tim fasilitator daerah yang bekerja sama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Tanoto Foundation. Tana Tidung juga melakukan adaptasi materi dari pusat agar lebih sesuai dengan konteks lokal, dan menguatkan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran yang sesuai tahap kemampuan siswa.

Anindito sangat mengapresiasi Tana Tidung karena melatih guru dan memberi kesadaran tentang pentingnya mengetahui tingkat kemampuan murid di awal pembelajaran dengan melakukan assessment diagnostik. Pemerintah Tana Tidung juga memfasilitasi kolaborasi melalui KKG dan MGMP yang didukung komitmen anggaran dari pemerintah daerah. “Hasilnya tidak berbohong, guru-guru Tana Tidung berhasil mengembalikan 10 persen siswa yang sempat tidak mengikuti pembelajaran. Sehingga partisipasi meningkat menjadi hampir 100 persen kembali,” tegasnya.

Anidito mengatakan inovasi- inovasi lokal seperti dari Tana Tidung harus menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah yang lain. Kebijakan seperti di Tana Tidung ini, menunjukkan pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mentransformasikan pendidikan. “Peran yang tidak mungkin digantikan oleh pemerintah pusat,”pungkasnya.

Hal senada disampaikan Direktur Program INOVASI, Mark Heyward. Lewat kirim video dari Australia, Mark mengatakan Bupati Ibrahim Ali mampu melihat dengan jernih tantangan pendidikan di masa pandemi dan meresponsnya dengan efektif dan efisien. Di bawah kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali, guru-guru di Tana Tidung dilatih dan didampingi secara spesifik agar mampu memulihkan pembelajaran.”Apa yang dilakukan Tana Tidung merupakan bentuk konkret dari tema Hari Guru Nasional 2021 yaitu ‘Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’. Tana Tidung telah bergerak lebih cepat untuk memulihkan pendidikan di masa pandemi,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Tana Tidung Jafar Sidik mengatakan Tana Tidung sudah mempersiapkan program inovasi untuk mendukung pemulihan pembelajaran. Program ini diberi nama Pemulihan Kemampuan Belajar Siswa disingkat PENEBAIS. Dalam Bahasa Suku Tidung, PENEBAIS memiliki arti memperbaiki atau memulihkan.

Implementasi awal PENEBAIS dimulai dengan pelatihan dan pendampingan teknis untuk fasilitator dan guru. Di tingkat SD, Disdikbud bekerjasama dengan Program INOVASI untuk memperkuat kapasitas 19 fasilitator daerah, 60 fasilitator gugus, dan 396 guru. Sedangkan di tingkat SMP, Disdikbud bekerja sama dengan Program PINTAR Tanoto Foundation. Sebanyak 16 fasilitator dan 193 guru dari semua mata pelajaran dilatih untuk melakukan pemulihan pembelajaran. Melalui pelatihan dan pendampingan intensif ini, para fasilitator dan guru telah mampu melakukan assessment diagnostik, membuat materi pembelajaran berbeda (terdiferensiasi), dan memberi pendampingan belajar kepada siswa yang paling tertinggal. Harapan kami pada tahun 2022, program PENEBAIS sudah menunjukkan hasil,” terangnya.

Perayaan HGN 2021 di Tana Tidung juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada organisasi mitra pembangunan seperti Program INOVASI, Universitas Negeri Malang, Program PINTAR Tanoto Foundation, Yayasan Litara, dan Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO). Organisasi mitra pembangunan ini ikut membantu Tana Tidung menjalankan program pembelajaran di masa pandemi. Selain organisasi mitra pembangunan, penghargaan juga diberikan kepada Fasilitator Penggerak Perubahan di Masa Pandemi mulai dari tingkat SD dan SMP, Pengajar Praktik dan Guru Penggerak Program Kemdikbudristek, Penulis Buku Anak Berbasis Budaya Lokal, Juara GTK inovatif PAUD, Sekolah Pilot PTM Terbatas, dan guru berprestasi. Pemberian penghargaan berlangsung di di Pendopo Djaparudin di Tideng Pale, Rabu (1/12). Pada kesempatan yang sama Bupati Ibrahim Ali juga meluncurkan inovasi Sistem Informasi Pendidikan (SIDIK) dan Buku Cerita Anak Berbasis Budaya Lokal.

###


Medan,Gatra.com – Sekretaris Jenderal (Sekjend) Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO), Agus Marwan, mengakatan, Kabupaten Tana Tidung di Kalimantan Utara merupakan daerah yang paling progresif menyelenggarakan pembelajaran di masa pandemi.

Dalam pertemuan dengan wartawan di Medan, Kamis (2/12), calon doktor studi pembangunan dari Universitas Sumatera Utara (USU) itu mengatakan, Tana Tidung berhasil mempertahankan partisipasi belajar siswa di masa pandemi sampai 98%.

Tingginya angka partisipasi belajar ini tidak lepas dari lima strategi Tana Tidung, yaitu penggunaan bahan ajar bermakna dan kontekstual, pendampingan belajar, budaya baca, monitoring dan evaluasi, serta pembukaan sekolah.

"FORMALINDO senang sekali bisa mengambil peran mendukung Tana Tidung mendesain ke lima strategi ini," ujarnya. 

Lebih lanjut Agus mengatakan, selain lima strategi tadi, kunci keberhasilan Tana Tidung terletak kepada kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali. Ia mengatakan, learning loss merupakan masalah yang dihadapi semua daerah di Indonesia, namun respons kepala daerah berbeda-beda. Semakin visioner seorang kepala daerah, maka semakin serius dan sistematik daerah itu mengantisipasi learning loss. 

Sejumlah penelitian internasional telah menunjukkan bahwa learning loss tidak cukup diatasi hanya dengan membuka sekolah. Upaya mengatasi learning loss harus diikuti dengan pemulihan pembelajaran melalui assessment ulang kemampuan siswa, baik secara kognitif maupun non-kognitif, melakukan pembelajaran terdiferensiasi, dan menggunakan kurikulum sederhana. Semua ini membutuhkan dukungan dari kepala daerah.

"FORMALINDO senang sekali bisa membantu kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali di masa pandemi. Sebagai bentuk apresasi, Bupati Ibrahim Ali memberikan penghargaan kepada FORMALINDO dalam perayaan Hari Guru Nasional 2021," ungkapnya.

Keberhasilan program pendidikan di Tana Tidung pada masa pandemi, juga diakui Kemdikbudristek. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan, pihaknya memakai pengalaman dari Tana Tidung menjadi kebijakan nasional.

Menurutnya, melalui studi yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak), Kemdikbudristek menggunakan praktik baik dari Tana Tidung ke dalam lima poin rekomendasi nasional untuk pemulihan belajar. Rekomendasi ini diharapkan menjadi contoh yang dapat dipakai daerah lain di Indonesia.

Lebih lanjut Anindito mengatakan, Tana Tidung mengadopsi kurikulum yang disederhanakan oleh pemerintah pusat. Ini menunjukkan komitmen untuk fokus pada pembelajaran yang lebih esensial.

Tidak hanya itu, Tana Tidung juga memfasilitasi terbentuknya tim fasilitator daerah yang bekerja sama dengan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Tanoto Foundation.

Tana Tidung juga melakukan adaptasi materi dari pusat agar lebih sesuai dengan konteks lokal, dan menguatkan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran yang sesuai tahap kemampuan siswa.

Ia memuji Tana Tidung karena melatih guru dan memberi kesadaran tentang pentingnya mengetahui tingkat kemampuan murid di awal pembelajaran dengan melakukan assessment diagnostik. Pemerintah Tana Tidung juga memfasilitasi kolaborasi melalui KKG dan MGMP yang didukung komitmen anggaran dari pemerintah daerah.

Inovasi dari Tana Tidung ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain. "Ini menunjukkan pemda memiliki peran penting dalam mentransformasikan pendidikan, peran yang tidak mungkin digantikan oleh pemerintah pusat," terangnya secara virtual dalam acara HGN 2021.

Studi Bank Dunia yang dirilis September 2021, memperkirakan learning loss memicu penurunan hasil pembelajaran siswa Indonesia mencapai 0,9-1,2 tahun pembelajaran. Padahal, sebelum pandemi saja lama bersekolah siswa Indonesia rata-ratanya hanya 12,4 tahun atau setara kelas 3 SLTA.

Sedangkan kemampuan belajar hanya setara dengan 7,8 tahun pembelajaran atau setara kelas 2 SLTP. Sedangkan studi Puslitjak Kemdikbudristek menemukan siswa kelas awal (siswa kelas 1-3 SD) mengalami learning loss di bilang literasi dan numerasi sampai 6 bulan lamanya.

Jika kondisi ini tidak direspons serius, maka anak-anak yang mengalami learning loss akan mengalami dampak negatif  di bidang sosial dan ekonomi. Mereka bisa kehilangan pendapatan tahunan sebesar Rp7 juta saat dewasa nanti.

adapun FORMALINDO, ini merupakan organisasi nirlaba yang dibentuk di Sumatera Utara. FORMALINDO bertujuan mempromosikan dan mengembangkan program literasi di tengah masyarakat.

FORMALINDO menggunakan pengalaman dan hasil baik dari program USAID PRIORITAS, sebuah program pendidikan yang didanai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Program ini diimplementasikan tahun 2012- 2017 dengan tujuan membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia.

###

Berita ini pertama sekali diberbitkan oleh: https://www.gatra.com/detail/news/530149/pendidikan/tana-tidung-progesif-selenggarakan-pembelajaran-saat-pandemi



Tasmania, Australia - Direktur Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Mark Heyward, Ph.D menyebut Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali sebagai pemimpin visioner. Mark mengatakan Bupati Ibrahim Ali mampu melihat dengan jernih tantangan pendidikan di masa pandemi dan meresponsnya dengan efektif dan efisien. Di bawah kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali, guru-guru di Tana Tidung dilatih dan didampingi secara spesifik agar mampu memulihkan pembelajaran. Pujian ini disampaikan Mark melalui video  yang dibuat di Australia, dalam rangka Hari Guru Nasional (HGN) 2021 yang dirayakan di Tana Tidung, Kalimantan Utara, Rabu (01/12).

Lebih lanjut Mark mengatakan, Tana Tidung melakukan upaya pelatihan dan pendampingan kepada guru agar mereka mampu melakukan pemulihan pembelajaran. Guru-guru dilatih memahami kurikulum darurat, melakukan assessment diagnostik secara kognitif dan non kognitif, mendesain pembelajaran terdiferensiasi, menyediakan buku-buku cerita anak, menggunakan website untuk mendistribusikan lembar aktivitas siswa, dan melakukan pendampingan kepada siswa yang mengalami ketertinggalan. Kegiatan."Kegiatan ini dilakukan melalui  Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),"  katanya.

Dengan tegas Mark mengatakan, kebijakan inovatif Bupati Ibrahim Ali merupakan merupakan bentuk konkret dari tema Hari Guru Nasional 2021 yang mengambil tema: ‘Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’. Tana Tidung telah bergerak lebih cepat untuk memulihkan pendidikan di masa pandemi.

Prestasi Tana Tidung ini juga dapat dilihat dari hasil studi yang dilakukan Pusat Penelitian Kebijakan (Puslitjak) Kemdikbudristek bersama Program INOVASI. Dari tujuh rekomendasi utama yang diusulkan untuk memulihkan kemampuan belajar, sebagian besar merujuk kepada pengalaman Kabupaten Tana Tidung. "Kami berharap prestasi ini bisa terus dipertahankan," pintanya.

Pengalaman dari Kabupaten Tana Tidung adalah merupakan sebuah contoh yang baik, yang dapat dipelajari oleh daerah-daerah lainnya. Membentuk sebuah sistem pengembangan kompetensi guru yang baik menjadi kunci bagi sebuah daerah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Walau menghadapi tantangan geografis dan hambatan infrastruktur, Tana Tidung tetap dapat menemukan cara-cara yang inovatif untuk mengelola pendidikannya di masa pandemi ini. "Selamat kepada Bupati Tana Tidung, dan selamat untuk seluruh guru di Tana Tidung," pungkas Mark.

Program INOVASI merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Indonesia dan Australia. Program ini didesain untuk meningkatkan mutu pembelajaran, terutama pada bidang literasi, numerasi, dan inklusi.

###

Video lengkap sambutan Mark Heyward, Ph.D Direktur Program INOVASI dapat dilihat di sini:




Di tengah pandemi Covid-19 dengan segala keterbatasan insfrastruktur dan kondisi geografis yang beragam, guru dan tenaga kependidikan di Tana Tidung berinovasi dan menunjukkan dedikasi yang tinggi. Praktik baik yang telah dilakukan oleh guru dan tenaga kependikan tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2021.

"Secara pribadi dan sebagai pemerintah Kabupaten Tana Tidung, saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi ibu bapak guru. Saya bukan siapa-siapa jika bukan karena jasa guru" kata Bupati Ibrahim Ali di Pendopo Djaparudin, pada Rabu (1/12/2021).

Dalam kesempatan yang dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan guru se-Kabupaten Tana Tidung tersebut, Bupati Ibrahim Ali memukul gong tanda peluncuran inovasi SIDIK. 

Selanjutnya, Ia menyerahkan piagam penghargaan kepada mitra kerja, juara GTK PAUD Inovatif, penulis buku cerita anak berkonten lokal karya guru Tana Tidung, fasilitator daerah SD dan SMP, fasilitator gugus SD, sekolah pilot project PTM Terbatas, dan guru berdedikasi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Sidik mengungkapkan bahwa praktik baik pendidikan Tana Tidung telah menjadi rujukan di tingkat nasional. Berbagai webinar mengundang guru, kepala sekolah, Kepala Dinas hingga Bupati sebagai narasumber pada berbagai webinar nasional.























Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung menggandeng IGTKI dan Himpaudi KTT melaksanakan Gebyar PAUD, pada Selasa (23/11/2021).

Seratus anak yang didampingi guru dari satuan pendidikan masing-masing turut serta dalam kegiatan tersebut. Berbagai permainan menarik disajikan untuk melatih kemampuan pada berbagai aspek perkembangan yang membahagiakan anak.

Sebagian anak bermain berbasis poyek di gedung serba guna Disdik. Yang lainya bermain pine forest game, mendengar dongeng, dan tebak-tebakan di hutan pinus, tak jauh dari gedung serba guna.

Anak-anak terlihat antusias mengikuti berbagai kegiatan dengan ceria dan penuh semangat. “Kegiatan ini menggambarkan dunia anak yaitu belajar melalui bermain, kebersamaan dan panitia pelaksananya sangat ramah, sehingga anak merasa nyaman,” ungkap Ipeh, guru PAUD Al Amin.

Begitu pun dengan Adhi, orang tua peserta didik TK Negeri Pembina. Ia mengatakan bahwa  kegiatan ini sangat baik untuk anak-anak TK. "Anak dapat saling mengenal dengan siswa sekolah lain. Anak saya sangat senang sampai tidak mau pulang karena asyik mengikuti seluruh rangkaian kegiatan” kata Adhi

Setelah semua permainan berakhir, anak-anak mendapatkan goodie bag berisi peralatan menggambar dan makanan. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Bunda PAUD KTT, Vamelia Ibrahim. Ia mendorong terwujudnya   PAUD Berkualitas di Tana Tidung.









Pembinaan Guru TK/Pendidik KB/TPA/SPS mutlak untuk selalu ditingkatkan kualitasnya. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung diantaranya dengan memberikan penghargaan dan perlindungan bagi Kepala sekolah dan guru PAUD. 

Salah satu bentuk penghargaan yang dilakukan adalah menyelenggarakan apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, khususnya untuk guru dan tenaga kependidikan PAUD. Kegiatan penghargaan ditujukan untuk mewujudkan peningkatan kompetensi Kepala sekolah dan guru PAUD dalam melakukan proses pembelajaran dalam masa  pandemi Covid-19 yang inovatif dalam mengatasi learning loss.

Selama masa pandemi Covid-19, beraneka ragam strategi dan teknik pembelajaran telah dilakukan Kepala sekolah dan guru PAUD untuk  mengatasi learning loss. Diantara model pembelajaran yang telah dilatihkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung ialah Pembelajaran Berbasis Proyek berbasis STEAM menggunakan media loose part. 

“Berbagai kreativitas dan inovasi guru kembangkan dalam mengimplementasikan model pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kreativitas dan inovasi tersebut patut mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung dan menjadi praktik terbaik yang bisa diimplementasikan dan didesiminasikan kepada guru TK/Pendidik KB/TPA/SPS lainnya.” kata Sekretari Daerah, Said Agil, S.T., M.T. saat membuka kegiatan Apresiasi GTK PAUD Inovatif dan Gebyar PAUD, pada Selasa (23/11/2021).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Sidik, mengatakan bahwa apresisi guru dan tenga kependidikan PAUD Inovatif dilakukan melalui beberapa tahapan penilaian. Dimulai dari penilaian naskah untuk mendapatkan 20 peserta yang akan melaksanakan praktik pembelajaran berbasis inovatif. Lima peserta terbaik akan melanjutkan tahapan wawancara. Setelah itu diperoleh tiga pemenang untuk kategori guru dan kepala PAUD. 

“Pemenang mendapatkan hadiah dengan total puluhan juta rupiah dan kami juga mengusulkan tahun depan mengikuti studi inovasi pada PAUD Berkualitas di daerah lainnya. Seperti di pulau Jawa” tambah Jafar Sidik.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Bunda PAUD KTT. Melalui Ketua Pokja Bunda PAUD, Neneng Said Agil, Ia mengatakan bahwa guru dan tenaga kependidikan PAUD merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan. Kepadanya generasi emas ini dititipkan untuk dididik menjadi sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana menjadi misi Bupati dan Wakil Bupati.

“Jalan terjal dilalui para guru kita dalam melaksanakan tugas mulia ini. Mulai dari kompetensi guru yang dituntut untuk terus ditingkatkan sesuai kemajuan zaman, kesejahteraan guru honorer yang belum memadai, hingga perlindungan dalam menjalankan tugas yang belum terjamin. Di momen ini, saya mengajak kita semua untuk memberikan dukungan secara optimal kepada guru-guru kita. Mari kita wujudkan PAUD Berkualitas di Tana Tidung” pesan Bunda PAUD.

Penulis: GTK Paud

Editor: Admin






















MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget