Maret 2022


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tana Tidung mengenalkan penanganan bencana kepada peserta didik TK Negeri Pembina, pada Rabu (30/03/2022). Dalam kegiatan field trip tersebut, BPBD melakukan simulasi penanggulangan bencana dan cara melindungi diri saat terjadi bencana. Tak hanya itu, peserta didik juga disuguhkan makanan sehat.

Kepala BPBD melalui Kasubag Program, Chairin, S.E mengatakan bahwa pengenalan bencana dan penanganannya perlu dilakukan sejak dini. Ia pun mengapresiasi TK Negeri Pembina sebagai satuan pendidikan petama yang melakukan hal tersebut. Menurutnya, ini sejalan dengan program BPBD. Ia berharap agar satuan pendidikan lainnya dapat melakukan hal serupa.

Kepala TK Pembina menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) pada bidang pendidikan dan perlindungan. Sebagai pilot project  PAUD HI yang dipilih Dinas Pendidikan, pihaknya melakukan berbagai terobosan dalam pelaksanaan program tersebut. Alhasil, peserta didik dapat merasakan proses pembelajaran yang menyenangkan.

"Peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan seperti ini. Mereka juga merasa gembira mengikuti semua simulasi kegiatan. Saya berterimakasih atas pelayanan yang diberikan oleh pihak BPBD" kata Mardianti.

Ia berharap dukungan dari orang tua dan berbagai pihak terkait agar program PAUD HI dapat terus berjalan. "Kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus berkelanjutan dan diprogramkan sesuai dengan tema pembelajaran agar anak dapat mendapatkan pengalaman belajar bermakna.  Ini merupkaan salah satu ikhtiar untuk mewujudkan Merdeka Belajar" pungkasnya.

Penulis: Isnawati

Editor: Admin






PAUD Nurul Jadid menerapkan Merdeka Belajar dengan mengadakan fun learning berupa Outbond Parenting pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 di Mahesya Waterpark. Kegiatan tersebut sebagai puncak tema Alam Semesta yang sudah dilakukan selama sebulan di sekolah.

PAUD Nurul Jadid memilih kolam renang karena air adalah media pembelajaran yang sangat disukai anak. Selain itu, Mahesya Water Park merupakan tempat wisata baru yang belum semua anak-anak dan orang tua pernah mengunjunginya. Pepatah mengatakan menyelam sambil minum air, belajar di alam sekaligus refreshing menjalin kedekatan antara anak, orang tua, dan pihak sekolah.

Anak dikenalkan dengan manfaat dari berbagai benda ciptaan Allah yang ada di alam semesta. Seperti air, langit, udara, pohon-pohon dan sebagainya. Selain mengembangkan motorik kasar dan kognitif, pembelajaran ini juga untuk menumbuhkan keimanan dan rasa syukur kepada pencipta. Salah satu caranya yaitu  membuang sampah pada tempatnya dan  memetik tanaman seperlunya. Kegiatan ini dirangkai dengan memasukkan bola ke dalam keranjang di dalam air yang dilakukan orang tua bersama anak.

Antusiasme anak-anak terlihat jelas dengan semangatnya mengikuti setiap permainan yang diadakan. “Selain menjalin silaturahmi dengan pihak sekolah dan memupuk kerjasama orang tua dengan anak, kegiatan ini juga membentuk sikap berani anak terhadap hal-hal baru. Seperti main perosotan yang biasanya kakinya menginjak tanah, sekarang langsung masuk ke air. Mereka tidak takut dan mau mencoba lagi” tutur Nur orang tua dari Nabila, peserta didik usia 5-6 tahun.

Kepala PAUD Nurul Jadid, Siti Aslamiyah mengaku puas menjalankan program pembelajaran dengan konsep Merdeka Belajar. Selain menyenangkan anak, orang tua, dan guru, juga menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran. 

“Kegiatan ini juga menumbuhkan karakter peduli lingkungan, lebih mensyukuri ciptaanNya dan mempererat kasih sayang anak dan orang tua” lanjutnya.

Juara 1 Kepala PAUD Inovatif tahun 2021 tersebut menambahkan bahwa bermain dengan air sangat menyenangkan bagi anak. Anak bisa mengeksplor kemampuannya  melalui berbagai permainan. Belajar menjadi lebih asyik, bahkan anak tidak mau diajak pulang. 

"Guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan berbagai media. Fun learning makes children happy. Happiness can help grow their intelligence (Pembelajaran yang menyenangkan membuat anak-anak bahagia. Kebahagiaan dapat membantu menumbuhkan kecerdasan mereka)" pungkasnya.

Penulis:  Tri Lestari

Editor: Admin




Salah satu program TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung dalam membangun karakter peserta didik melalui Perkemahan Satu Hari (PERTURI) Pramuka Prasiaga. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung, pada Kamis (24/3/3022).

Kegiatan Pramuka Pra Siaga ini diikuti oleh seluruh peserta didik TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung. Yang bertindak selaku Pembina upacara adalah ketua Kwaran (Kwartir Ranting) Tana Lia sekaligus sebagai Camat Tana Lia. Dalam amanatnya, Ia menyampaikan  harapannya kepada guru TK agar lebih sabar dalam melayani dan mendidik anak-anak khususnya anak usia emas seperti usia anak TK, yang masih banyak meniru apa yang dilihat dan dilakukan oleh orang-orang dewasa disekitarnya.

Kegiatan ini menjadi program ekstrakurikuler TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung dan tahun 2022 ini juga dikemas dalam Tema Cinta Tanah Air.  "Tujuannya untuk menumbuhkan jiwa patriotisme anak dan membangun karakter mandiri, disiplin dan tanggung jawab" tutur Nur Inayah Z, S,Ag, Kepala Sekolah TKN Terpadu Unggulan Tana Tidung.

Kegiatan diawali dengan read aloud sebagai upaya menumbuhkan minat dan gemar membaca melalui visualisasi gambar yang ada dalam buku cerita. Lomba menghias nasi goreng dilakukan setelah read aloud. Anak-anak sangat antusias dan bahagia mengikuti lomba tersebut terutama saat teman-temannya memberikan support melalui sorak-sorai dan tepuk tangan. 

"Saya mengikuti rangkaian aktivitas anak dalam kegiatan ini. Saya suka melihat anak-anak beraktivitas apalagi berkreasi. Saya selalu mensupport kegiatan sekolah karena dapat merangsang gerak dan otak anak untuk berimajinasi" kata Tyas, salah satu orang tua peserta didik. 

Hiking adalah kegiatan penutup, peserta didik bersama guru kelasnya masing-masing menuju lokasi. Outbond kelompok diantaranya memindahkan tepung menggunakan sendok digigit secara estafet, memindahkan air dengan tangan dan menebak teman. 

Artikel ini seiring publikasi oleh fokusborneo.com






Tideng Pale – Dalam rangka memperkuat tali silaturahmi dan solidaritas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) PAUD se- Kabupaten Tana Tidung, organisasi Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) mengadakan pertemuan akbar pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 yang berlokasi di hutan pinus.

Pertemuan tersebut diikuti lebih dari 75 GTK PAUD dari 5 kecamatan, yaitu Sesayap, Sesayap Hilir, Betayau, Muruk Rian ,dan Tanalia. Lebih membanggakan lagi, Bunda PAUD KTT, Vamelia Ibrahim Ali, S.E., juga hadir memberikan penguatan pada HIMPAUDI. Beliau mengatakan dalam sambutannya HIMPAUDI dan POKJA Bunda PAUD harus bekerjasama menjalankan program PAUD Holistik Integratif khususnya pencegahan stunting pada anak usia dini untuk mewujudkan PAUD Berkualitas.

Selain Bunda PAUD KTT, hadir juga Kepala Bidang PNFI dan Penilik PAUD, Dinas Pendidikan Kabupaten Tana tidung.

 “Pertemuan Akbar ini adalah program HIMPAUDI KTT yang diadakan setiap 3 bulan sekali, dan sempat terhenti dikarenakan pandemi Covid-19,” tutur Tri Lestari Rakhmawati, SE, Ketua HIMPAUDI KTT. 

Kegiatan diawali dengan senam bersama, yang dilanjutkan dengan menampilkan karya seni guru PAUD berupa puisi dan lagu berbahasa Tidung. Selain itu para GTK PAUD saling berbagi informasi seputar pendidikan seperti Akun Belajar, SIMPKB, KTA HIMPAUDI dan lainnya. Terakhir diadakan permainan outbond yang menyenangkan yaitu lomba memasukkan bola ke dalam keranjang dan memasukkan air ke dalam botol dengan menggunakan spon, secara estafet berkelompok.

Lomba tersebut bertujuan untuk menanamkan karakter kerjasama, sabar dan saling menghargai antar teman. Pemenangnya mendapatkan doorprize sederhana namun meriah. Terlihat wajah para GTK PAUD yang capek namun bahagia. Siti Masita, ketua HIMPAUDI kecamatan Sesayap Hilir mengatakan bahwa ia sangat senang dengan kegiatan ini.

"Selain mempererat silaturahmi, menambah ilmu juga meningkatkan imun tubuh dimasa pandemi, karena ada senam dan outbond yang seru.” kata Masita.

Setiap kegiatan selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Semoga kedepannya HIMPAUDI KTT, bisa mengadakan lagi kegiatan-kegiatan yang lebih baik. Tak ada keberhasilan dan kesuksesan yang didapat tanpa kerja keras dan kerjasama yang baik. Semuanya berproses, dan GTK PAUD KTT siap belajar terus untuk meningkatkan mutu pendidikan demi generasi penerus bangsa. (Himpaudi) 



Masih pagi, peserta outbond mulai berdatangan dengan wajah gembira. Seluruh warga satuan pendidikan KB–TKIT Alkhairaat diundang untuk mengikuti kegiatan outbond yang bertempat di Hutan Pinus, salah satu tempat rekreasi di Tana Tidung.

Peserta didik, orang tua, dan guru KB–TKIT Alkhairaat saling menyapa, berkenalan, bersenda gurau, sehingga menghangatkan suasana pagi hari itu. Semua peserta outbond bersemangat.  Ini merupakan salah satu tujuan diadakannya outbond dengan mengajak orang tua peserta didik. Kami ingin agar silaturahmi tetap terjaga, baik itu antara guru dan wali murid, maupun antara wali murid satu dengan yang lainnya.  Dengan adanya silaturahmi yang baik, maka terjalinlah kerjasama yang baik pula demi menunjang kegiatan yang telah direncanakan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. 

Mengusung tema Tempat Rekreasi di Tana Tidung, kami memilih hutan Pinus sebagai tempat berlangsungnya kegiatan outbond, pada Sabtu (12/03/2022). Kegiatan kami mulai dengan senam bersama seluruh peserta outbond. Dipandu oleh guru–guru KB–TKIT Alkhairaat, semua peserta outbond mengikuti dengan gembira. Sinar matahari membakar semangat kami. Walau bercucuran keringat, kami tetap mengikuti gerakan senam sampai selesai. Selesai senam bersama kami beristirahat, mencari tempat yang teduh di bawah pohon pinus yang menjulang tinggi. Pohon pinus adalah pohon yang cukup kuat. Pohon ini bisa hidup di hampir semua jenis tanah di seluruh dunia.  

Sambil beristirahat kami mulai membuka bekal makanan dan bersiap untuk makan pagi. Dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Bunda Heni Fatmawati, S.Pd. Di setiap kegiatan kami selalu membiasakan anak untuk memulainya dengan doa, agar anak dapat memahami arti bersyukur akan segala nikmat yang Allah SWT berikan. Makan pagi hari ini terasa meriah. Masing–masing orang tua murid membawa bekal lebih banyak untuk bisa dinikmati bersama peserta outbond. 

Momentum kebersamaan inilah yang ingin kami berikan pada anak–anak didik kami agar memorinya selalu dipenuhi dengan keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan akan hal–hal positif.

Kami mulai menyiapkan buku–buku untuk kegiatan literasi. Di sini kami mendorong orang tua untuk mendampingi anak dalam kegiatan literasi. Tujuan kami salah satunya membiasakan orang tua untuk menerapkan kegiatan tersebut di rumah. Karena dari kegiatan tersebut, anak dapat belajar banyak hal mulai memahami tentang isi cerita bergambar, memahami arti kata–kata yang digunakan, menambah kosakata, dan menambah wawasan anak. 

Kegiatan pun kami lanjutkan dengan permainan yang akan diikuti oleh peserta outbond. Pertama, kami meminta peserta untuk membuat kata “Hutan Pinus” dengan memanfaatkan bahan loose part di sekitar lokasi kegiatan. Sebelumnya kami menjelaskan apa saja yang bisa dikategorikan sebagai bahan loose part. Peserta oubond pun dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Anak dan orang tua berlomba-lomba mencari bahan loose part dan mulai membentuk kata “Hutan Pinus”. 

Ada yang menggunakan buah pohon pinus, ranting pohon pinus yang kering, serta daun pohon pinus yang kering. Suara anak–anak riuh ingin cepat menyelesaikan lomba. Tetapi yang kami inginkan bukan saja cepat menyelesaikan lomba. Lebih pada pengenalan huruf yang digunakan untuk membuat kata “Hutan Pinus”. Di sinilah peran orang tua kami butuhkan mengenalkan huruf satu demi satu. Kami yakin dengan suasana yang gembira bersama orang tua, hal itu akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh anak.  Serta memberi pemahaman terhadap orang tua cara belajar yang sederhana tapi menyenangkan. 

Kegiatan tidak sampai disitu. Kami lanjutkan kegiatan kedua, memasukkan paku ke dalam botol. Kegiatan ini agak berbeda dari biasanya, karena peserta yang ikut bermain dibagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang. Setiap orang memegang tali yang terhubung dan memasukkan paku kedalam satu botol. Di sinilah tantangannya. Kerjasama antar peserta dalam satu kelompok adalah bagian terpenting untuk dapat memenangkan lomba. Permainan ini juga membutuhkan kesabaran dan konsetrasi antara orang tua dan anak yang akan menjadi kunci keberhasilan untuk dapat memasukkan paku kedalam botol. 

Suasana menjadi lebih meriah, bukan hanya peserta yang saling memberikan arahan pada temannya, tapi penonton memberikan semangat dan ikut memberikan arahan. Setiap permainan memiliki makna yang membuat orang yang memainkannya memperoleh manfaat. Begitu juga permainan ini, banyak hal yang terlibat didalamnya agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Kegiatan kami yang terakhir adalah estafet tepung. Persis seperti iklan di televisi, yang ingin kami sampaikan “Berani Kotor Itu Baik”. Dalam permainan ini, apabila peserta tidak berhati–hati maka seluruh tubuhnya akan dipenuhi tepung. Itu bukan sesuatu yang tidak baik. Dengan mandi dan mencuci pakaian dengan sabun semuanya akan bersih dan wangi kembali. Tapi dari kegiatan ini ada canda tawa yang lepas baik itu orang tua maupun anak. Tertawa memiliki manfaat yang besar antara lain meningkatkan oksigen dalam darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat tertawa, tubuh akan menghasilkan hormon endorifin yang akan mengoptimalkan sistem kerja otak kanan dan otak kiri menjadi seimbang dan masih banyak manfaat lainnya. 

Kami berharap dengan permaianan yang kami desain dapat memberikan pengalaman yang membahagiakan bagi anak sehingga akan diingat sepanjang waktu serta kesan mendalam bagi orang tua dengan setiap aktivitas yang dilakukan selama kegiatan outbond tersebut. Kegiatan diakhiri dengan foto dan doa bersama. Semua pulang dengan wajah bahagia, walaupun capek, berkeringat dan badan penuh dengan tepung. Pengalaman ini akan jadi kenangan yang indah baik bagi anak, orang tua, maupun guru.  

Penulis: Salmariah

Editor: Admin







MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget