Mei 2022


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mendorong agar pengelolaan PAUD kreatif. Seperti yang Ia amati pada TK Negeri Pembina yang dinilainya aktif dan kreatif menjalankan berbagai program. Mulai dari program pembelajaran, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), hingga Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

Salah satu metode pembelajaran yang digunakan TK yang diselenggarakan Pemerintah Daerah ini ialah field trip. Anak tidak hanya selalu belajar dan bermain di lingkungan sekolah. Secara berkala, anak berkunjung ke berbagai tempat. Seperti simulasi penanganan bencana di BPBD. Mendengarkan dongeng di Perpustakaan Daerah dan berbagai tempat menarik lainnya. Vamelia mengatakan bahwa belajar dengan cara demikian menarik bagi anak dan lebih bermakna.

TK Negeri Pembina juga menjadi PAUD percontohan dalam pengembangan program UKS. TK yang beralamat di Desa Sebidai tersebut terpilih mengikuti studi ke Jawa Timur bersama sekolah percontohan lainnya se-Kalimantan Utara. Studi ini bertujuan untuk menggali praktik baik pelaksanaan program penumbuhan budaya hidup bersih dan sehat. TK Negeri Pembina pun diharapkan mampu mencapai predikat paripurna.

Selain itu, TK yang beralamat di Desa Sebidai ini juga menjadi pilot project pelaksanaan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). Berbagai pihak terlibat dalam pemenuhan kebutuhan esensial anak yaitu kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan, kesejahteraan, dan perlindungan dilaksanakan di satuan PAUD secara simultan, sistematis, dan terpadu.

"Saya lihat guru-gurunya aktif. Orang tua juga aktif. Terjadi kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua dalam mendidik anak. Karena sejatinya orang tua adalah guru di rumah sedangkan guru adalah orang tua di sekolah" kata Bunda PAUD saat menghadiri kegiatan parenting dengan kegiatan lomba masak makanan sehat untuk anak disertai sosialisasi pencegahan stunting di TK Negeri Pembina, pada Sabtu (28 Mei 2022).

Untuk membuat PAUD kreatif, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Siddik mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan program PAUD Inovatif. Program tersebut untuk mendorong PAUD berinovasi dalam meningkatkan akses dan kualitas PAUD.  Jafar mengatakan bahwa semua Kepala PAUD akan diberikan bimbingan teknis agar mampu berinovasi sesuai dengan tantangan yang dihadapi masing-masing PAUD.

"Inovasi ialah upaya percepatan mencapai kondisi ideal. Seperti meningkatnya anak mengikuti PAUD, anak tumbuh dan berkembang optimal, nilai akreditasinya meningkat, dan banyak lainnya. Upaya yang dilakukan untuk mencapai kondisi ideal tersebut dinilai dan yang terbaik ditetapkan menjadi PAUD Inovatif" pungkas Jafar.


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mendorong percepatan penanganan stunting di PAUD melalui tiga program prioritas yaitu Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Satu Desa Satu PAUD, dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). 

Hal tersebut dikemukakan isteri Bupati Tana Tidung saat membuka Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Lomba Memasak Makanan Sehat Untuk Anak yang digelar TK Negeri Pembina, pada Sabtu (28/5/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid PAUD dan PNF Disdikbud, unsur Dinas Kesehatan, Bunda PAUD Kecamatan Sesayap, Pemerintah Desa Sebidai, Bunda PAUD Desa Sebidai, Kepala TK Negeri Pembina beserta guru, Ketua IGTKI, Ketua HIMPAUDI, serta orang tua dan peserta didik TK Negeri Pembina.

Vamelia mengatakan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Hal tersebut berdampak pada rendahnya prestasi belajar anak. Ia pun mengajak berbagai pihak berkolaborasi menangani stunting melalui program KTT Sehat.

"Penanganan stunting dilakukan melalui pola asuh, pola makan, dan perbaikan sanitasi serta akses air bersih. Melalui Kelas Orang Tua pada program UKS ini terjadi kolaborasi orang tua dalam menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat" kata Vamelia.

Selanjutnya ia mendorong semua anak terlayani di PAUD melalui program Satu Desa Satu PAUD. Kalau semua anak masuk PAUD, maka layanan esensial dapat disediakan di satuan PAUD oleh instansi terkait. Tidak hanya pendidikan, tetapi juga kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, serta kesejahteraan.

"Seperti deteksi dini tumbuh kembang (DDTK), perawatan gigi, dan imunisasi dilakukan Dinas Kesehatan, pemenuhan gizi bagi anak stunting oleh Dinas Sosial, pembuatan KIA oleh Disdukcapil, dan yang lainnya dilakukan di PAUD ini" terang Vamelia.

Menurutnya masih banyak masyarakat yang keliru memaknai stunting sebagai faktor keturunan atau genetik tanpa melakukan upaya pencegahan. Padahal faktor genetika paling kecil pengaruhnya dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

"Saya mengajak kepada kita semua untuk menerapkan hasil sosialisasi ini. Beberapa waktu lalu saya mengikuti kegiatan sosialisasi pengolahan ikan. Lalu saya praktikkan di rumah. Anak-anak jadi senang makan ikan" kata Vamelia yang juga senang memasak.

Tulisan ini seiring publikasi media:

  1. fokusborneo.com
  2. benuanta.co.id
  3. kaltara.tribunnews.com





Bupati Tana Tidung mendapatkan penghargaan dari Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama dalam acara Anugerah Tanda Mata yang digelar di Hotel Anvaya Bali, pada Jumat (20 Mei 2022).

Penghargaan tersebut diberikan  atas partisipasi dan kontribusi dalam pengembangan dan kebijakan positif bagi pendidikan agama Islam di sekolah.  Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irdiansyah, S.Sos., M.M mewakili Kepala Dinas dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung.

Menteri Agama melalui Wakil Menteri Agama, Prof. Dr. H. Zainut Tauhid Sa'adi, M.Si. dalam sambutannya mengatakan bahwa perlunya mendeseminasikan nilai moderasi beragama di sekolah yaitu: 1) komitmen kebangsaan; 2) toleransi; 3) anti-kekerasan; dan 4) akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Hal ini membutuhkan guru Pendidikan Agama Islam yang profesional dengan memiliki kompetensi melalui pendidikan profesi guru (PPG)

Ia mengajak pemerintah daerah bekerjasama dalam penyelenggaraan PPG. Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dinilai berkontribusi aktif dengan bekerjasama LPTK Kementerian Agama dalam penyelengaraan PPG tahun 2021 dan mengalokasikan APBD dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.




Kemendikbud Ristek melalui PPPPTK IPA dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung melalui  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Lokakarya 7 Program Guru Penggerak, pada Rabu (15/5/2022). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Pendidikan Guru Penggerak yang terdiri dari pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan. Selama program berlangsung, guru tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru.

Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung melalui Wakil Bupati, Hendrik, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru. Hadirnya Guru Penggerak diharapkan mampu menggerakkan komunitas belajar yang ada di lingkungan masing-masing.  

"Saya berharap kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial saja, tetapi ada ouput yang dihasilkan khususnya bagi peningkatan mutu guru itu sendiri, peserta didik, dan lingkungan sekolah. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya transfer ilmu pengetahuan saja melainkan disertai transfer nilai dan budaya sehingga peserta didik dapat mengalami dan menyelami arti pendidikan yang sesungguhnya "kata Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik saat membuka Lokakarya 7 Program Guru Penggerak di Pendopo Djaparudin, pada Sabtu (15/5/2022).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung, Jafar Siddik mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan calon Guru Penggerak dalam menjalankan perannya dan menjaring calon Guru Penggerak. 

"Lokakarya 7 dengan tema Panen Hasil Belajar ini juga bertujuan menjadi ruang diskusi dan tempat pemecahan masalah yang dihadapi oleh calon Guru Penggerak. Juga untuk meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan. Berbagai instansi dan lembaga, mulai dari Wakil Bupati, Bunda PAUD, Kepala BPMP Kaltara, Kepala BGP Kaltara, dan Kacab Disdikbud Kaltara Wilayah KTT-Malinau menanggapi hasil belajar para calon guru penggerak sebagai bentuk dukungan peningkatan kualitas" pungkas Jafar.

Tulisan ini sebelumnya dipublikasi pada media:

  1. Fokusborneo.com
  2. Benuanta.co.id







Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mengukuhkan Bunda PAUD Desa Seludau di Kantor Kecamatan Sesayap Hilir, pada Rabu (11/05/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua TP PKK, Diana Hendrik, Camat dan Bunda PAUD Kecamatan Sesayap Hilir, Kapolsek Sesayap Hilir, Kepala Desa dan Bunda PAUD Desa se-Kecamatan Sesayap Hilir, guru PAUD dan pengurus TP PKK Kecamatan Sesayap Hilir.

Dalam sambutannya, Bunda PAUD menegaskan bahwa Bunda PAUD Desa menjadi figur dan tokoh utama Gerakan PAUD Berkualitas dengan memberikan pemikiran, melakukan sosialisasi, dan penguatan pelaksanaan Gerakan PAUD berkualitas. 

Bunda PAUD Desa harus aktif berkoordinasi dengan Kepala PAUD untuk meningkatkan jumlah anak belajar di PAUD, dengan Kepala Puskemas untuk layanan kesehatan anak sehingga stunting bisa kita turunkan, dan dengan lembaga desa, Pemuda, dan tokoh yang ada di desa untuk meningkatkan peranannya dalam pendidikan khususnya di PAUD. 

Keberhasilan Bunda PAUD Desa, tambahnya, dilihat dari meningkatnya anak mengikuti PAUD, meningkatnya kompetensi guru PAUD, meningkatnya dukungan anggaran operasional dan insentif guru PAUD, dan menurunnya angka stunting.

Berbagai program dilaksanakan untuk percepatan peningkatan akses PAUD Berkualitas. Diantaranya wajib PAUD 1 Tahun Pra SD, Satu Desa Satu PAUD, Satu Desa Satu Laptop, dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

"Di awal tahun sudah diberikan laptop kepada 35 PAUD. Yang belum dapat, diberikan tahun ini juga. Termasuk PAUD di Desa Seludau kalau sudah aktif kembali. Ada 54 anak usia 2-6 tahun yang dapat menjadi peserta didik PAUD. Saya minta ini dicari dan belajar di PAUD" tegasnya .


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim menyatakan bahwa setiap anak berhak mengikuti PAUD berkualitas sebagai pondasi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut disampaikan saat membuka Bimbingan Teknis Akreditasi PAUD dan PNF, pada Rabu (11/5/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Siddik, Ketua BAN PAUD Kalimantan Utara, Suprianti, dan Kepala PAUD dan guru PAUD sekabupaten Tana Tidung.

Melalui kesempatan tersebut, isteri Bupati Tana Tidung ini pun mengajak berbagai pihak melakukan upaya percepatan atau akselerasi peningkatan akses PAUD Berkualitas.  Lantaran saat ini tidak semua anak mengikuti PAUD sebelum SD. 

"Anak yang langsung masuk SD dapat mengalami ketertinggalan dari siswa yang ikut PAUD sebelumnya. Ini hasil studi Kemendikbud Ristek tahun lalu. Kondisi tersebut dapat menjadi tantangan dalam menjalankan misi pertama Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas" terang Vamelia.

Untuk meningkatkan anak mengikuti PAUD, lanjutnya, berbagai program dijalankan. Seperti wajib PAUD 1 tahun sebelum SD. Pihaknya akan mensosialisasikan regulasi tersebut  ke seluruh kecamatan. Selain itu, ada program Satu Desa Satu PAUD. Setiap desa harus memiliki PAUD dan mengalokasikan anggaran operasional dan insentif guru PAUD sebagaimana amanat Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2021.

Tak hanya itu, ia juga mendorong PAUD Berkualitas yang terdiri dari kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, pemenuhan kebutuhan esensial anak, dan kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya di satuan PAUD. 

"Kualitas satuan PAUD juga dapat dilihat dari akreditas. Saat ini baru 39% yang mencapai nilai minimal baik. Akreditasi saat ini dilaksanakan menggunakan aplikasi. Saya sudah memprogramkan Satu PAUD Satu Laptop. Di awal tahun telah diserahkan kepada 35 PAUD. Yang belum kita berikan tahun ini juga. Kita harapkan laptop tersebut digunakan untuk mensukseskan proses penilaian mutu PAUD melalui akreditasi ini" kata Vamelia.

Selanjutnya, ada program pengembangan anak usia dini holistik  integratif (PAUD HI). Seluruh layanan kebutuhan esensial anak yaitu perawatan, pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan dilakukan di satuan PAUD. Menurutnya, jika seluruh anak telah mengikuti PAUD, maka hal ini dapat dilakukan dengan optimal. Angka stunting pun diharapkan menurun.

Tulisan ini seiring dengan publikasi media berikut. Klik untuk membaca berita.

  1. Fokusborneo.com: Bunda PAUD KTT Dorong Kualitas PAUD Hingga Kesejahteraan Guru
  2. Kaltarastories.com: Bunda PAUD Tana Tidung Vamelia Ibrahim Ajak Percepat Akselerasi Peningkatan akses PAUD Berkualitas
  3. Hariankaltara.com: Bunda PAUD Tana Tidung Vamelia Ibrahim Ajak Percepat Akselerasi Peningkatan Akses PAUD Berkualitas
  4. Benuanta.co.id: Bimtek Akreditasi PAUD, Vamelia Ibrahim Paparkan 4 Program
  5. Benuanta.co.id: Vamelia Ibrahim Ingin Semua Anak Dapat Hak Yang Sama Masuk PAUD Berkualitas
  6. Kaltaraaktual.com: Bimtek Akreditasi PAUD dan PNF, Vamelia Ibrahim: Kita Perlu Mendirikan Paud Negeri
  7. Kaltara.tribunnews.com: Baru Sentuh 66% Anak, Vamelia Ibrahim Ajak Percepat Peningkatan Akses PAUD Berkualitas di KTT


















Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim menyatakan bahwa setiap anak berhak mengikuti PAUD Berkualitas. PAUD Berkualitas menjadi pondasi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, sebagaimana menjadi Misi Pertama Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung.

Hal tersebut disampaikan Bunda PAUD saat membuka Bimbingan Teknis Akreditasi PAUD dan PNF, pada Rabu (11/5/2022). Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jafar Siddik, Ketua BAN PAUD Kalimantan Utara, Suprianti, dan Kepala PAUD dan guru PAUD sekabupaten Tana Tidung.

Melalui kesempatan tersebut, isteri Bupati Tana Tidung ini pun mengajak berbagai pihak melakukan upaya percepatan atau akselerasi peningkatan akses PAUD Berkualitas.  Lantaran saat ini tidak semua anak mengikuti PAUD sebelum SD. 

"Anak yang langsung masuk SD dapat mengalami ketertinggalan dari siswa yang ikut PAUD sebelumnya. Ini hasil studi Kemendikbud Ristek tahun lalu. Kondisi tersebut dapat menjadi tantangan dalam menjalankan misi pertama Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas" terang Vamelia.

Untuk meningkatkan anak mengikuti PAUD, lanjutnya, berbagai program dijalankan. Seperti wajib PAUD 1 tahun sebelum SD. Pihaknya akan mensosialisasikan regulasi tersebut  ke seluruh kecamatan. Selain itu, ada program Satu Desa Satu PAUD. Setiap desa harus memiliki PAUD dan mengalokasikan anggaran operasional dan insentif guru PAUD sebagaimana amanat Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2021.

Tak hanya itu, ia juga mendorong PAUD Berkualitas yang terdiri dari kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, pemenuhan kebutuhan esensial anak, dan kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya di satuan PAUD. 

"Kualitas satuan PAUD juga dapat dilihat dari akreditas. Saat ini baru 39% yang mencapai nilai minimal baik. Akreditasi saat ini dilaksanakan menggunakan aplikasi. Saya sudah memprogramkan Satu PAUD Satu Laptop. Di awal tahun telah diserahkan kepada 35 PAUD. Yang belum, kita berikan tahun ini juga. Kita harapkan perangkat teknologi ini digunakan untuk mensukseskan proses penilaian mutu PAUD melalui akreditasi ini" kata Vamelia.

Selanjutnya, ada program pengembangan anak usia dini holistik  integratif (PAUD HI). Seluruh layanan kebutuhan esensial anak yaitu perawatan, pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan dilakukan di satuan PAUD. Menurutnya, jika seluruh anak telah mengikuti PAUD, maka hal ini dapat dilakukan dengan optimal. Angka stunting pun diharapkan menurun.



MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget