Kegiatan yang dihelat di Gedung Serba Guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini diikuti oleh Kepala Sekolah jenjang PAUD dan SD beserta guru kelas rendah se-Kabupaten Tana Tidung.
Vamelia mengemukakan ada tiga target perubahan yang diharapkan diterapkan pada tahun ajaran baru ini. Yang pertama, tidak ada tes calistung masuk SD. Kedua, pada dua minggu pertama di PAUD dan di SD digunakan untuk pengenalan lingkungan sekolah.
"Hari ini kita menyusun berbagai kegiatan di dua minggu pertama yang menyenangkan anak. Dipandu oleh narasumber yang telah dilatih tentang Transisi PAUD-SD oleh Kemdikbud Ristek" jelas Vamelia.
Ketiga, pembelajaran di PAUD dan di SD membangun enam kemampuan fondasi. Terdiri dari mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, dan kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar
Selanjutnya, kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti literasi dan numerasi, pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri, dan pemaknaan terhadap belajar yang positif.
Vamelia mengakui masih kerap kali menemukan miskonsepsi praktik pembelajaran di PAUD dan di SD. Seperti anak masuk SD harus bisa calistung.
Akibatnya keberhasilan belajar di PAUD hanya berfokus pada calistung. Kemampuan calistung dipahami dengan sempit dan dianggap dapat dibangun dengan instan.
"Ada juga yang keliru memahami bahwa di PAUD tidak boleh calistung. Hanya bermain saja tanpa ada target capaian. Saya luruskan. Bahwa boleh anak belajar calistung tetapi dengan cara yang menyenangkan" jelasnya.
Untuk mengakhiri miskonsepsi tersebut, Ia menegaskan agar transisi PAUD ke SD perlu selaras. Kemampuan fondasi dibagun secara holistik. Selain itu, kemampuan literasi dan numerasi dibangun secara bertahap dengan cara menyenangkan.
"Selaku Ketua Forum Komunikasi Transisi PAUD-SD, saya bersama tim akan melakukan monitoring implementasi kebijakan ini. Saya ingin memastikan target perubahan ini telah diterapkan di Tana Tidung" ujar Vamelia.
Kegiatan yang dihelat di Gedung Serba Guna Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini diikuti oleh Kepala Sekolah jenjang PAUD dan SD beserta guru kelas rendah se-Kabupaten Tana Tidung.
Vamelia mengemukakan ada tiga target perubahan yang diharapkan diterapkan pada tahun ajaran baru ini. Yang pertama, tidak ada tes calistung masuk SD. Kedua, pada dua minggu pertama di PAUD dan di SD digunakan untuk pengenalan lingkungan sekolah. Ketiga, pembelajaran di PAUD dan SD Kelas Rendah membangun enam kemamampuan pondasi anak.
Baca selengkapnya diTribunKaltara.com dengan judul Bunda PAUD Tana Tidung Vamelia Ibrahim Targetkan Tiga Perubahan, Transisi PAUD ke SD.
Penulis: Risnawati | Editor: Junisah
Agus Mulyani, mengungkapkan peran Bunda PAUD Desa turut aktif dalam melakukan pendampingan layanan PAUD serta menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya PAUD sebelum masuk ke Sekolah Dasar.
“Beberapa kegiatan sudah kami laksanakan bersama Bunda PAUD Desa. Beliau selalu berpartisipasi dalam kegiatan di PAUD Nur Ilmi. Bentuk dukungan tersebut terlihat jelas di setiap kegiatan PAUD. Bunda PAUD Desa selalu hadir memberikan dukungan secara langsung pada PAUD kami" kata Agus Mulyani, pada Senin (19/06/2023).
Dalam beberapa sambutannya Bunda PAUD Desa juga menyampaikan pentingnya PAUD sebelum masuk ke SD. Selain itu, Bunda PAUD Desa juga turut serta melakukan pendampingan layanan PAUD. Seperti saat membawa anak-anak untuk memeriksakan kesehatan dan THT di posyandu yang rutin dilakukan. Mengukur berat dan tinggi badan anak, serta memberikan nutrisi dan makanan tambahan setiap satu bulan sekali.
Agus Mulyani menambahkan bahwa PAUD Nur Ilmi sudah mendapatkan bantuan dari Desa dan telah mengajukan beberapa permohonan kepada CSR Perusahaan yang ada di Desa Manjelutung.
“Tentunya sekolah kami mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dari Bunda PAUD Desa, Dinas Pendidikan melalui BOP, bantuan dana desa, CSR Perusahaan. Biaya pelaksanaan kegiatan perpisahan peserta didik yang tamat tahun ini katakanlah 30 persen dari BOP, 40 persen dari dana Desa, 20 persen dari orang tua murid.
“Dari Desa alhamdulillah sudah tersalurkan beberapa bantuan seperti seragam, toga, dan beberapa perlengkapan lainnya. Kami juga mengajukan beberapa permohonan kepada CSR perusahaan, seperti konsumsi, peralatan sekolah seperti tas, sepatu dll” pungkasnya.
Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mendukung dan mendorong satuan PAUD mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Kurikulum ini merupakan upaya memulihkan kemampuan anak dampak dari belajar dari rumah akibat pademi.
Hal tersebut dikemukakan Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim pada Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan PAUD yang digelar di Gedung Serba Guna Disdikbud, pada 02/06/2023.
Vamelia merujuk hasil studi tahun 2021 yang dilakukan Kemdikbud di Tana Tidung dan 19 Kabupaten/Kota lainnya. Studi tersebut mengungkapkan bahwa anak mengalami kemunduran hasil belajar atau learning loss. Anak yang paling terdampak ialah yang tidak mengikuti PAUD sebelum SD.
"Survei BPS di tahun 2021, diketahui hanya 59% anak usia 5-6 tahun yang mengikuti PAUD. Di tahun 2022 sudah meningkat menjadi 79,5% dan tertinggi di Kaltara. Namun ini juga berarti ada sekitar 20% anak belum mengikuti PAUD. Anak tersebut akan semakin tertinggal di jenjang selanjutnya yaitu SMP, SMA, hingga perguruan tinggi atau dikenal Matthew Effect" jelas Vamelia.
Selain itu, lanjutnya, ditemukan learning gap yaitu semakin timpangnya kemampuan anak di KTT dengan anak di Indonesia Bagian Barat seperti Jawa. Ini dapat mengakibatkan anak-anak kita ke depan akan lebih sulit berkompetisi. Seperti saat seleksi untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang berpusat pada peserta didik ini diharapkan mampu memulihkan kemampuan anak yang terdampak pandemi. Kurikulum ini telah disederhanakan agar guru memiliki waktu yang cukup untuk membantu anak membangun kemampuan pondasi.
"Saya bersama Pemerintah Daerah mendorong pemulihan pembelajaran melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Beberapa waktu lalu, seluruh Satuan PAUD dan SKB telah diberikan Bimbingan Teknis Pendaftaran Kurikulum Merdeka. Kami juga telah menyalurkan bantuan Satu PAUD Satu Laptop yang harus dimanfaatkan untuk mempelajari Kurikulum Merdeka melalui platform Merdeka Mengajar" tegas Vamelia.
Namun demikian, Vamelia menyadari akses internet dan listrik yang belum merata di Tana Tidung. Selain itu, keterbatasan berinteraksi dalam platform tersebut sehingga dibutuhkan bimbingan teknis secara langsung oleh narasumber.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irdiansyah mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Penilaian Kemdikbud Ristek Nomor 022/H/KR/2023 maka seluruh Satuan PAUD dan SKB di Tana Tidung ditetapkan sebagai pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka mulai tahun pelajaran baru ini.
Setelah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka, maka satuan pendidikan perlu menyusun kurikulum operasional sebelum tahun pelajaran di mulai. Melalui Bimtek yang didanai menggunakan APBD Kabupaten Tana Tidung tersebut, Irdiansyah menegaskan kepada 90 peserta yang terdiri dari Kepala PAUD dan SKB berserta gurunya untuk memahami Kurikulum Merdeka secara konseptual dan operasional.
"Seluruh peserta diharapkan mampu menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dan mengimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Dengan bimbingan dari narasumber, Ibu Mareta Wahyuni dari Direktorat PAUD dan pendampingan berbasis gugus, kita berharap seluruh satuan PAUD memiliki KOSP" harap Irdiansyah.
"Saya mengharapkan lulusan SKB membantu pemerintah daerah dengan mengajak masyarakat yang putus atau tidak sekolah agar melanjutkan pendidikan melalui program kesetaraan" kata Irdiansyah saat membuka acara sykuran dan penamatan paket A, B, dan C SKB, pada Senin (5/6/2023).
"Sampaikan bahwa SKB itu sekolah negeri. Sampaikan bahwa di SKB ada tutor atau guru, ada ruang belajarnya, ada proses belajar dan ujian, dan ada pelatihannya" sambungnya.
Irdiansyah pun mengapresiasi SKB Tana Tidung yang telah melakukan sosialisasi program kesetaraan di berbagai desa dan melalui media sosial. Menurutnya, SKB memiliki peran penting dan strategis dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dengan meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.
Diakhir sambutannnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengucapkan selamat kepada 37 warga belajar A, B, dan C yang dinyatakan lulus pada tahun ini. Lanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Pemerintah Daerah melalui Dewan Pendidikan menyediakan beasiswa di pendidikan tinggi.
"Tidak ada kata tua untuk belajar. Jangan takut salah ketika menuntut ilmu karena banyak orang sukses belajar dari sebuah kesalahan" ujarnya mengakhiri.