Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Bunda PAUD Tana Tidung: Pelajari Melalui Platform Merdeka Mengajar

 


Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim mendukung dan mendorong satuan PAUD mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Kurikulum ini merupakan upaya memulihkan kemampuan anak dampak dari belajar dari rumah akibat pademi. 

Hal tersebut dikemukakan Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim pada Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan PAUD yang digelar di Gedung Serba Guna Disdikbud, pada 02/06/2023. 

Vamelia merujuk hasil studi tahun 2021 yang dilakukan Kemdikbud di Tana Tidung dan 19 Kabupaten/Kota lainnya. Studi tersebut mengungkapkan bahwa anak mengalami kemunduran hasil belajar atau learning loss. Anak yang paling terdampak ialah yang tidak mengikuti PAUD sebelum SD.

"Survei BPS di tahun 2021, diketahui hanya 59% anak usia 5-6 tahun yang mengikuti PAUD. Di tahun 2022 sudah meningkat menjadi 79,5% dan tertinggi di Kaltara. Namun ini juga berarti ada sekitar 20% anak belum mengikuti PAUD. Anak tersebut akan semakin tertinggal di jenjang selanjutnya yaitu SMP, SMA, hingga perguruan tinggi atau dikenal Matthew Effect" jelas Vamelia.

Selain itu, lanjutnya, ditemukan learning gap yaitu semakin timpangnya kemampuan anak di KTT dengan anak di Indonesia Bagian Barat seperti Jawa. Ini dapat mengakibatkan anak-anak kita ke depan akan lebih sulit berkompetisi. Seperti saat seleksi untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang berpusat pada peserta didik ini diharapkan mampu memulihkan kemampuan anak yang terdampak pandemi. Kurikulum ini telah disederhanakan agar guru memiliki waktu yang cukup untuk membantu anak membangun kemampuan pondasi.

"Saya bersama Pemerintah Daerah mendorong pemulihan pembelajaran melalui penerapan Kurikulum Merdeka. Beberapa waktu lalu, seluruh Satuan PAUD dan SKB telah diberikan Bimbingan Teknis Pendaftaran Kurikulum Merdeka. Kami juga telah menyalurkan bantuan Satu PAUD Satu Laptop yang harus dimanfaatkan untuk mempelajari Kurikulum Merdeka melalui platform Merdeka Mengajar" tegas Vamelia.

Namun demikian, Vamelia menyadari akses internet dan listrik yang belum merata di Tana Tidung. Selain itu, keterbatasan berinteraksi dalam platform tersebut sehingga dibutuhkan bimbingan teknis secara langsung oleh narasumber.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irdiansyah mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum, Asesmen, dan Penilaian Kemdikbud Ristek Nomor 022/H/KR/2023 maka seluruh Satuan PAUD dan SKB di Tana Tidung ditetapkan sebagai pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka mulai tahun pelajaran baru ini.

Setelah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka, maka satuan pendidikan perlu menyusun kurikulum operasional sebelum tahun pelajaran di mulai. Melalui Bimtek yang didanai menggunakan APBD Kabupaten Tana Tidung tersebut, Irdiansyah menegaskan kepada 90 peserta yang terdiri dari Kepala PAUD dan SKB berserta gurunya untuk memahami Kurikulum Merdeka secara konseptual dan operasional.

"Seluruh peserta diharapkan mampu menyusun Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dan mengimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Dengan bimbingan dari narasumber, Ibu Mareta Wahyuni dari Direktorat PAUD dan pendampingan berbasis gugus, kita berharap seluruh satuan PAUD memiliki KOSP" harap Irdiansyah.







Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget