Cinta Budaya Lokal Sejak Dini

 



TIDENG PALE - Model pembelajaran dalam mengenal Budaya Lokal pada Anak Usia Dini merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam tema pembelajaran di PAUD St.Ursula. Kepala sekolah PAUD St.Ursula menjelaskan  tujuan  dari pembelajaran ini merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan kesadaran anak untuk mencintai daerah, bangsa dan negaranya yang memiliki beragam budaya, anak juga dapat belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan dalam mempelajari budaya merupakan modal bagi anak untuk berinteraksi secara sosial dengan orang lain.

Salah satu budaya lokal yang di perkenalkan pada anak adalah budaya “Dayak Bulusu” sebagai tema pembelajaran dan Sub temanya pakaian adat Bulusu dan atribut yang di gunakan oleh putra  putri Dayak Bulusu pada saat perayaan adat tradisional.

Peserta Didik PAUD St.Ursula mengunjungi Balai adat Bulusu yang ada di Desa Sedulun. Kegiatan ini sebagai puncak tema budaya lokal yang sudah di pelajari selama 2 minggu. Anak -anak di antar oleh orang tuanya ke Balai adat Sedulun dan setiap anak memakai pakaian adatnya masing-masing; ada pakaian adat Toraja, Flores Timur, Sumatera, Bali, Jawa dan Dayak. 

Kami di sambut oleh Pak Saiful Bersama istrinya mereka merupakan  perwakilan dari ketua adat Belusu Sedulun yang siap melayani anak-anak dalam memperkenalkan pakaian adat Dayak dan atributnya, keduanya memakai pakaian adat Dayak Bulusu yang lengkap. 

Kegiatan di mulai dengan doa pembuka yang di bawakan oleh Sr.Matilde dan di lanjutkan dengan sapaan atau salam pembuka pada anak-anak dan orang tua murid yang ikut hadir.  Anak-anak sangat antusias dan senang serta menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh bapak Saiful walaupun ada beberapa anak yang masih malu dan ada juga yang salah menyebutkan dalam Bahasa Bulusu nama atribut yang digunakannya seperti “selempang” dalam Bahasa Bulusu “silempang” ada juga gong dan tempayan yang sering di gunakan dalam acara adat. (22/04/2022).

Pak Saiful sangat senang dengan adanya kegiatan ini dan merupakan yang pertama kali di adakan khususnya bagi anak PAUD. Ia pun mengapresiasi PAUD ST.Ursula sebagai satuan Pendidikan yang pertama kali mengunjungi balai adat Sedulun untuk pembelajaran.

Anak-anak menikmati makanan kas Dayak Bulusu seperti ketupat “miuku” dalam Bahasa Bulusu, mie dan sup yang di tata di atas daun pisang yang sering di sebut makan Panjang “Akan Peggurungan” dalam acara pernikahan.  Kegembiraan juga di rasakan oleh orang tua murid turut menikmati “miuku”.  

Salah satu dari orang tua murid Kusuma Lelana A.L, S.Si ibu dari Tara mengharapkan kegiatan seperti ini menjadi kegitan rutin sekolah, “kami sangat berterima kasih untuk para suster dan bunda PAUD St.Ursula yang sudah mendidik anak kami dan menanamkan dalam diri mereka pribadi yang peduli dan terbuka terhadap budaya Nusantara” ujarnya. 

Akhir dari kegiatan anak-anak di ajak menari tarian semajau, tarian ini ditampilakan pada acara-acara adat dan pesta pernikahan. “Tujuan dari tarian ini untuk saling mengenal dan membina keakraban”, ujar bunda Magda salah seorang guru PAUD St.Ursula.

Sebelum pulang kepala sekolah PAUD St.Ursula mengucapakan terima kasih kepada Bapak Saiful beserta istrinya yang sudah meluangkan waktu untuk memperkenalkan atribut busana Dayak pada anak-anak, terima kasih juga pada orang tua murid untuk dukungan dan kerjasamanya. Kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus berkelanjutan dan diprogramkan sesuai dengan tema pembelajaran agar anak dapat mendapatkan pembelajaran yang bermaknn, pungkasnya. (Pendidik Paud St.Ursula)

 





 

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget