UGM Puji Program Literasi Tana Tidung: Menginspirasi Daerah Lain


Plt. Kadisdikbud melalui Plt. Kabid Pembinaan dan Pendidikan Dasar, Jumadilriansyah bersama Tim Monev Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tana Tidung (Disdikbud KTT) memaparkan data hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum Merdeka dan pemanfataan buku cerita anak, pada Selasa (10/10/2023). Deseminasi data tersebut dihadiri Tim Monev dari PSSK Universitas Gajah Mada, Kapokja Data Balai Penjaminan Muti Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara, Tim INOVASI Provinsi Kalimantan Utara, Bappeda Litbang Tana Tidung, Dinas Sosial dan PMD KTT, dan Dinas Perpustakaan dan Perpustakaan KTT.

Jumadilriansyah menyampaikan ucapan terimakasih kepada INOVASI selaku penggagas dalam pembentukan tim monitoring dan evaluasi Disdikbud yang didampingi oleh tim PSSK UGM. Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih pada Tim Monitoring dan evaluasi Disdikbud atas kerja kerasnya selama mengumpul data tersebut. 

Agus Prayitno, perwakilan dari INOVASI Kaltara menyampaikan sangat bangga dengan hasil data temuan dari tim monev Disdikbud. Ia mengharapkan data temuan yang luar biasa ini dapat dipergunakan sebagai dasar Disdikbud KTT dalam menyusun program yang tepat sasaran. 


Kemudian Henny dari tim monev PSSK UGM juga mengaku sangat bangga dengan tim monev Disdikbud yang kompak dan produktif. Dari program literasi yang sudah dilaksanakan mulai tahun 2021-2023 ini sangat menginspirasi kabupaten lain, terutama praktik baik dalam pemanfaatan buku nonteks.

Dalam paparan tim monev Disdikbud KTT menyampaikan bahwa program literasi sudah dilakukan mulai diawal pamdemi hingga sekarang. Dengan strategi 2 jalur pemulihan pembelajaran yaitu sinergisitas antara sekolah dan TBM. Terbukti dari intervensi ini literasi dan numerasi melalui hasil ANBK yang di tampilkan dalam rapor pendidikan meningkat dengan baik, sehinggan mendongkrak kenaikan indikator literasi dan nunerasi pada SPM kabupaten. 

Dalam penyampaian rekomendasi dari temuan data oleh tim monev Disdikbud KTT menyampaikan 3 hal yang harus ditindaklanjuti oleh Disdikbud dan pemangku kepentingan yaitu Pelatihan penyusunan KOSP yang berbasis rapor pendidikan, pelatihan menulis buku cerita anak berkonten lokal, dan regulasi pembelian buku nonteks melalui anggaran APBD.













Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget