Bunda PAUD Desa Di Tana Tidung Lakukan Percepatan Penurunan Stunting Melalui BAAIS


Stunting menjadi masalah serius yang perlu kita tangani. Stunting menjadi tantangan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana menjadi misi pertama Bupati dan Wakil Bupati. Hal tersebut dikemukakan Bunda PAUD, Vamelia Ibrahim saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Program Bunda Asuh Anak Indonesia Sehat (BAAIS), pada Jumat (18/08/2023).

Kepada Bunda PAUD Desa dan Kecamatan sekabupaten Tana Tidung yang hadir pada kegiatan yang dihelat dikediaman Bunda PAUD tersebut, Vamelia menegaskan  peran Bunda PAUD disetiap tingkatan sebagai penggerak dalam percepatan penurunan stunting. Penanganan stunting dimulai dari meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang. 

"Kita perlu mengubah pola pikir masyarakat tentang konsumsi makanan. Dari hanya menghilangkan rasa lapar menjadi memenuhi kebutuhan gizi. Tidak cukup dengan memperbaiki pola makan, tetapi juga pola asuh serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih" jelasnya.

Selaku Bunda PAUD bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Melalui Pokja Bunda PAUD Bidang Kesehatan dan Gizi dibuat sebuah Program Bunda Asuh Anak Indonesia Sehat (BAAIS).

BAAIS merupakan upaya percepatan penurunan stunting dengan Bunda PAUD sebagai penggeraknya. Program ini menyasar siswa dan orang tua di PAUD. Di dalam program ini, Bunda PAUD bersinergi dengan lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Program ini dijalankan dengan 5 aksi.

Yang pertama, Aksi Bunda Asuh Anak Stunting. Bunda PAUD berperan aktif dengan melakukan monitoring dan pendampingan terhadap anak yang mengalami pertumbuhan. Bunda PAUD Desa melakukan pendekatan keluarga secara holistik. Saya mengharapkan Bunda PAUD Desa mengetahui jumlah anak stunting yang sudah mengalami perbaikan ataupun jumlah anak stunting yang baru.

Yang Kedua, Gerakan Minum Susu dan Makan Telor. Semua anak PAUD minum susu dan makan telor yang disediakan setiap seminggu sekali. Dilakukan secara serentak. Misalnya hari senin. Kita berharap, menjadi kebiasaan bagi anak untuk mengkonsumsi makan bergizi protein. Gerakan ini dipadankan dengan Dapur Dahsyat yang dilaksanakan Pemerintah Desa bersama PKK.

Selanjutnya ada Bazar stunting. Kurangnya gizi anak bisa disebabkan karena keluarga ekonomi lemah. Sehingga perlu dibantu dengan menyediakan bahan makanan yang terjangkau. Kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar tersedia makanan bergizi utamanya bagi anak yang mengalami stunting. Di Dinas Kesehatan ada program Safari Gizi. Di Baznas memiliki toko makanan dengan harga murah bagi kaum duafa.

Yang terakhir, Bunda PAUD Sadar BPJS dan KIA. Kita mendorong semua anak masuk PAUD khususnya usia 5-6 tahun. Setelah masuk PAUD, anak didaftarkan KIA oleh Disdukcapil dan BPJS. Pelayanan dilakukan di PAUD. Targetnya semua anak yang lulus dari PAUD memiliki KIA dan BPJS.

"Bunda PAUD Desa diharapan menjadi penggerak BAAIS di desanya masing-masing. Lakukan pengawasan dan pendampingan ke satuan PAUD. Berikan motivasi kepada keluarga stunting untuk memperbaiki pola asuh. Saya akan melakukan monitoring pelaksanan program ini. Baik secara langsung melalui kunjungan maupun melalui aplikasi BUSAK PAUD. Apresiasi akan diberikan kepada Bunda PAUD Desa yang terbaik dalam pelaksanaan program ini" harapnya.




Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget