Dalam pameran tersebut, Tana Tidung menunjukkan grafis keberhasilan Puji
Lestari, Guru Kelas 1 SDN Terpadu Unggulan 02 Tana Tidung dalam meningkatkan
kemampuan membaca siswa di masa darurat. Jika pada Juli 2020 tercatat ada 21
siswa baru yang masuk di SDN TU 02. Dari jumlah itu sebanyak 86 persen siswa
hanya mampu mengenal huruf. Dalam lima bulan, jumlah siswa yang hanya mampu
mengenal huruf itu berkurang menjadi 29 persen . Begitu pula pada level membaca
pemahaman. Jika pada Juli 2020 hanya 10 persen yang mampu paham membaca, maka
jumlah itu meningkat menjadi 24 persen pada November 2020. Peningkatan
kemampuan membaca ini merupakan hasil dari strategi pembelajaran di Tana Tidung
pada masa pandemi.
Direktur SD melihat strategi Tana Tidung selaras dengan karakteristik
utama kurikulum merdeka (KM). Terutama dalam mendukung pemulihan pembelajaran.
KM mendorong guru untuk melakukan 3 hal:
Pertama, Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter
(iman, takwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian;
nalar kritis; kreativitas).
Kedua, Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Ketiga, Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan lokal.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tana Tidung, Jafar Sidik mengatakan pihaknya akan
mengimplementasikan KM menggunakan sistem yang sudah berjalan efektif di Tana
Tidung. Sistem yang dimaksud adalah memanfaatkan fasilitator daerah (fasda) dan
fasilitator gugus (gugus). "Fasda dan fasgus ini akan menggerakkan Kelompok
Kerja Guru (KKG) di tingkat SD dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di
tingkat SMP," tuturnya dalam acara
yang sama.
Jafar mengatakan strategi ini sudah dijalankan Tana Tidung sejak masa
pandemi COVID-19. Lewat paran fasda dan fasgus, Tana Tidung mampu mengadaptasi
kurikulum darurat, melakukan formatif assessment, dan melaksanakan pembelajaran
terdiferensiasi. Hasilnya partisipasi belajar di Tana Tidung bisa mencapai 98
persen. Selain itu, kemampuan membaca siswa kelas 1 SD meningkat sebanyak 21
persen. Anak-anak ini mampu membaca lancar, sekalipun harus belajar dalam
kondisi darurat (*)
Posting Komentar