Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan pandemi COVID-19 telah menyebabkan kehilangan kemampuan belajar siswa (learning loss) yang serius. Ia memuji Bupati Tana Tidung, Kalimantan Utara, Ibrahim Ali karena melakukan berbagai kebijakan inovatif untuk memulihkan pembelajaran. Program-program inovatif Bupati Ibrahim Ali, membuat Tana Tidung menjadi contoh daerah yang serius mengantisipasi learning loss. Kemdikbudristek sendiri menggunakan pengalaman dari Tana Tidung sebagai rujukan kebijakan nasional. Praktik baik kebijakan Bupati Ibrahim Ali dimasukkan ke dalam lima poin rekomendasi Kemdikbudristek untuk pemulihan belajar. “Inovasi dari Tana Tidung ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain,” paparnya dalam video sambutan Hari Guru Nasional (HGN) 2021 untuk Kabupaten Tana Tidung, Rabu (01/12).
Lebih lanjut Anindito mengatakan, sekalipun Tana Tidung memiliki
tantangan berat seperti wilayah yang luas, jangkauan internet yang terbatas,
akses jalan yang belum merata, dan banyaknya keluarga yang belum memiliki handphone
dan laptop, tapi respon Tana Tidung sungguh luar biasa. Pemda Tana Tidung
mengadopsi kurikulum yang disederhanakan oleh pemerintah pusat. “Ini
menunjukkan komitmen untuk fokus pada pembelajaran yang lebih esensial,”
tukasnya.
Selanjutnya Ia
mengatakan Tana Tidung juga
memfasilitasi terbentuknya tim fasilitator daerah yang bekerja sama dengan
Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Tanoto Foundation.
Tana Tidung juga melakukan adaptasi materi dari pusat agar lebih sesuai dengan
konteks lokal, dan menguatkan kapasitas guru dalam melakukan pembelajaran yang
sesuai tahap kemampuan siswa.
Anindito sangat mengapresiasi Tana Tidung karena melatih guru dan memberi
kesadaran tentang pentingnya mengetahui tingkat kemampuan murid di awal
pembelajaran dengan melakukan assessment diagnostik. Pemerintah Tana Tidung
juga memfasilitasi kolaborasi melalui KKG dan MGMP yang didukung komitmen
anggaran dari pemerintah daerah. “Hasilnya tidak berbohong, guru-guru Tana
Tidung berhasil mengembalikan 10 persen siswa yang sempat tidak mengikuti
pembelajaran. Sehingga partisipasi meningkat menjadi hampir 100 persen
kembali,” tegasnya.
Anidito mengatakan inovasi- inovasi lokal seperti dari Tana
Tidung harus menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah yang lain.
Kebijakan seperti di Tana
Tidung ini, menunjukkan pemerintah daerah memiliki peran
penting dalam mentransformasikan pendidikan. “Peran yang tidak mungkin digantikan oleh
pemerintah pusat,”pungkasnya.
Hal senada disampaikan Direktur Program INOVASI, Mark Heyward. Lewat kirim video dari
Australia, Mark mengatakan Bupati Ibrahim Ali mampu melihat dengan jernih
tantangan pendidikan di masa pandemi dan meresponsnya dengan efektif dan
efisien. Di bawah kepemimpinan Bupati Ibrahim Ali, guru-guru di Tana Tidung
dilatih dan didampingi secara spesifik agar mampu memulihkan pembelajaran.”Apa
yang dilakukan Tana Tidung merupakan bentuk konkret dari tema Hari Guru
Nasional 2021 yaitu ‘Bergerak
Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan’. Tana Tidung telah bergerak lebih cepat untuk
memulihkan pendidikan di masa pandemi,” tegasnya.
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Tana Tidung Jafar Sidik mengatakan Tana
Tidung sudah mempersiapkan program
inovasi untuk mendukung pemulihan pembelajaran. Program ini diberi nama Pemulihan Kemampuan Belajar Siswa
disingkat PENEBAIS. Dalam Bahasa Suku Tidung, PENEBAIS memiliki arti
memperbaiki atau memulihkan.
Implementasi awal
PENEBAIS dimulai dengan pelatihan dan pendampingan teknis untuk fasilitator dan
guru. Di tingkat SD, Disdikbud bekerjasama dengan Program INOVASI untuk memperkuat
kapasitas 19 fasilitator daerah, 60 fasilitator gugus, dan 396 guru. Sedangkan di tingkat SMP, Disdikbud bekerja sama dengan Program PINTAR
Tanoto Foundation. Sebanyak 16 fasilitator dan 193 guru dari semua mata pelajaran dilatih untuk melakukan
pemulihan pembelajaran. Melalui pelatihan dan pendampingan
intensif ini, para fasilitator dan guru telah mampu melakukan assessment
diagnostik, membuat materi pembelajaran berbeda (terdiferensiasi),
dan memberi
pendampingan belajar kepada siswa yang paling tertinggal. “Harapan kami pada tahun 2022, program PENEBAIS sudah menunjukkan hasil,”
terangnya.
Perayaan HGN 2021 di Tana Tidung juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada organisasi mitra pembangunan seperti Program INOVASI, Universitas Negeri Malang, Program PINTAR Tanoto Foundation, Yayasan Litara, dan Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO). Organisasi mitra pembangunan ini ikut membantu Tana Tidung menjalankan program pembelajaran di masa pandemi. Selain organisasi mitra pembangunan, penghargaan juga diberikan kepada Fasilitator Penggerak Perubahan di Masa Pandemi mulai dari tingkat SD dan SMP, Pengajar Praktik dan Guru Penggerak Program Kemdikbudristek, Penulis Buku Anak Berbasis Budaya Lokal, Juara GTK inovatif PAUD, Sekolah Pilot PTM Terbatas, dan guru berprestasi. Pemberian penghargaan berlangsung di di Pendopo Djaparudin di Tideng Pale, Rabu (1/12). Pada kesempatan yang sama Bupati Ibrahim Ali juga meluncurkan inovasi Sistem Informasi Pendidikan (SIDIK) dan Buku Cerita Anak Berbasis Budaya Lokal.
###
Posting Komentar