Tideng Pale. Salah satu bagian dari kebijakan merdeka belajar ialah dihapuskannya Ujian Nasional atau UN. UN yang seharusnya dihapuskan tahun depan tetapi dimulai tahun ini akibat dari pandemi Covid-19. Namun, penilaian terhadap kompetensi tersebut akan diganti dengan Assessment Kompetensi Minimum atau AKM.
AKM yang akan digelar tahun depan rencananya diikuti oleh siswa kelas 4 SD, siswa kelas 7 SMP, dan siswa kelas 9 SMA. Dalam AKM, tidak lagi mengukur kompetensi dalam mata pelajaran secara parsial seperti UN. Tetapi mengukur kompetensi literasi dan numerasi lintas mata pelajaran.
"Dari soal-soal yang disimulasikan, dibutuhkan keterampilan literasi untuk dapat memecahkan masalah dalam soal yang diujikan tersebut. Jadi perlu kita bekali siswa kita dengan kemampuan pemahaman atau disebut literasi dan juga numerasi yang kuat" kata Jafar Sidik, dalam sambutannya saat membuka workshop pengembangan bahan ajar literasi baca integratif pada 27/8 lalu secara virtual.
Namun, lanjutnya, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan keras semua pihak. Hal tersebut tak lain dari hasil pengukuran keterampilan membaca yang dilakukan Dinas Pendidikan bersama INOVASI pada bulan maret lalu. Hasilnya, hanya 47% siswa kelas 5 SD yang paham apa yang ia baca. Ironinya, di kelas 6 malah menurun menjadi 45%" tambah Jafar.
Menyikapi hasil pengukuran tersebut, ia telah menyusun tiga strategi agar kemampuan literasi siswa di kabupaten Tana Tidung dapat meningkat. Yang pertama ialah meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan. Kedua, menumbuhkan budaya baca. Selanjutnya, menangani anak lamban membaca dengan layanan khusus.
Di masa pandemi pun, Kepala Dinas Pendidikan tersebut tetap menjadikan literasi sebagai salah satu fokus di instansi yang dipimpinnya. Strategi yang dilakukannya ialah menyediakan bahan ajar berupa lembar aktivitas yang bermakna dan kontekstual, penyediaan buku cerita menarik, dan pendampingan belajar melalui kunjungan.
"Dari bahan ajar yang dikembangkan tersebut, kita berharap dapat diperkaya dan ditingkatkan kualitasnya melalui workhsop ini. Dengan begitu, ke depan kita dapat berharap hasil AKM yang baik pula" harap Jafar.
Narasumber pada kegiatan tersebut, Dr. H. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.A memberikan apresiasi atas inovasi Dinas Pendidikan dalam menghadapi AKM tersebut terlebih di masa pandemi.
"Ini menarik. Akan kami kaji lebih lanjut untuk memperkaya literasi dalam bahan ajar tersebut. Kami dari Universitas Negeri Malang juga siap membantu dalam meningkatkan literasi di Kabupaten Tana Tidung" ujar alumni Ohio State University, USA tersebut.
Posting Komentar