Latih Rekan Guru, Ini Yang Dialami Fasilitator Muda Tana Tidung

Andi Hikmah Suciaty Taufik didampingi Kasie PMGTK Dikdas sedang memaparkan materi pengembangan lembar aktivitas pada pelatihan secara virtual beberapa waktu lalu

Sejak awal tahun pelajaran 2020/2021, Dinas Pendidikan mengembangkan kurikulum dan bahan ajar secara mandiri. Hal tersebut dilakukan lantaran proses belajar mengajar dialihkan dari sekolah ke rumah siswa. Bahan ajar yang biasa digunakan sebelumnya sarat akan materi di kurikulum karena didesain untuk digunakan dengan pendampingan guru di sekolah. Sedangkan belajar di masa pandemi tidak harus menuntaskan capaian kurikulum.

Beranjak dari hal tersebut, Dinas  Pendidikan mengembangkan lembar aktivitas sebagai bahan belajar siswa dari rumah. Melalui bahan ajar tersebut, Dinas Pendidikan ingin menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan bermakna dengan mengintegrasikan pencegahan dan penanganan Covid-19 serta topik lainnya. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan, jaga jarak, pakai masker dan protokol kesehatan lainnya.

Menariknya, pengembangan lembar aktivitas tersebut dilakukan guru-guru muda di Tana Tidung. Sering kali disebut sebagai Fasilitator Daerah (Fasda). Fasda tersebut dilatih khusus oleh narasumber berkompeten di bidangnya. Mulai konsep kurikulum oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud hingga teknis pengembangnnya yang didampingi Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO) dan Inovasi Untuk Anak Indonesia (INOVASI).

Fasda tersebut kemudian melatih rekan sejawat dalam MGMP dan KKG masing-masing. Karena pengalaman rekan yang dilatih juga mumpuni, terkadang menghadirkan rasa canggung dan sungkan kala pembimbingan berlangsung.

Seperti yang dialami Andi Hikmah Suciaty Taufik. Fasda muda nan cerdas kelahiran tahun 1995  ini terkadang merasa sungkan jika mereview pekerjaan rekannya. Ia menyadari bahwa rekan guru yang dilatihnya tersebut punya sederet pengalaman hingga tingkat nasional.

"Apalagi saya masih baru berkarier. Baru berjalan 2 tahun. Tetapi tugas dan tanggung jawab yang diberikan menguatkan kami untuk  berbagi pengalaman menulis lembar aktivitas" kata guru SMP Negeri 3 Tana Tidung tersebut usai memaparkan materi konsep pengembangan lembar aktivitas dalam pelatihan secara virtual, pada Selasa, 25/08/2020.

Hal yang sama juga dialami  Saidah Jamal, fasda SD. Lulusan Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta tersebut  terkadang masih didera rasa gugup dalam menyampaikan materi, pada Sabtu, 29/08/2020.

"Apalagi ini pelatihannya virtual. Kita tidak bisa mengetahui mimik peserta. Jadi khawatir juga apakah materi yang saya sampaikan bisa dimengerti atau tidak" tambah finalis Olimpiade Guru Nasional tahun 2019 tersebut.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Irdiansyah, S.Sos., MM mengaku pemilihan fasda tersebut dengan berbagai kriteria. Diantaranya memiliki komitmen bekerja keras dan tuntas dalam bekerja.

"Selain itu, selalu ingin berinovasi dengan menghadirkan kebaruan dalam berkarya. Apalagi lembar aktivitas ini jenis baru. Kita ketahui bahwa tidak banyak daerah yang mengembangkan bahan ajar seperti ini. Di Kalimantan Utara saja, hanya dilakukan Tana Tidung" katanya usai membuka pelatihan secara virtual tersebut..

Posting Komentar

[facebook]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget